Surat Pertama

807 65 30
                                    

Untuk Marc Márquez Alenta, yang raganya berdiri terlalu jauh dari jangkauan mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk Marc Márquez Alenta, yang raganya berdiri terlalu jauh dari jangkauan mata.

Aku hanyalah satu sosok yang berjubel dalam lingkup kehebohan penggemarmu, yang selalu berdiri tegap mendukungmu dalam setiap kondisi. Dalam jatuhmu aku setia, dalam bangkitmu aku ada.

Menjadi penggemarmu itu tidak mudah. Bukan persolan harus berhadapan dengan penggemar pembalap lain, tetapi menghadapi proses hidup yang terkadang bisa menjeratku dalam orbit kebosanan yang membuatku mengalami kesulitan. Memang, kau terlalu tampan untuk dijadikan objek kebosanan. Hanya saja, saat ini aku merasa terlalu lelah untuk menjumpai parasmu yang selalu hilir mudik di setiap alunan keseharianku. Untuk itu, aku sengaja menulis surat ini yang kutujukan padamu, meski dengan sadarnya aku yakin kau tidak akan pernah membaca surat ini. Ini hanya surat yang terkirim tetapi tidak akan pernah terbaca olehmu. Sebab, aku menulis ini hanya untuk mencuatkan apa yang selama ini aku redam dalam diam.

Marc, aku masih mengingat ketika pertama kali aku mengagumimu. Kala itu, kau masih berjuang menjadi pembalap di kelas Moto2. Masih menancap kuat dalam bilik ingatan, saat kau terkena penalati lantaran kau bertabrakan begitu keras dengan Simone Corsi, kau harus memulai balapan dari urutan terbelakang, posisi yang membuat lensa kamera malas menyorotmu. Mungkin saat itu Tuhan iba padamu, atau memang Ia sengaja menjatuhkanmu agar kau tahu apa arti dari berusaha bangkit.

Kau memang benar-benar bangkit dengan kesungguhanmu. Lalu, kenapa saat ini aku malah bosan padamu?

Jawabannya adalah, aku tidak memiliki jawaban. Begitu saja aku merasa bosan. Aku memang masih memiliki geliat tawa ketika melihat candamu, tetapi itu tidak cukup mengembalikan semua yang dulu aku miliki untukmu. Namun, aku tidak akan pernah benar-benar pergi darimu. Aku hanya butuh beberapa waktu untuk kembali mendekap apa yang semestinya aku jaga.

Surat ini tidak akan cukup sampai di sini.

Dari yang masih bosan

Nisa F

Surat-surat Untuk Marc MárquezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang