Surat Keenam

215 25 13
                                    

Teruntuk Marc yang selalu kuat dan terus berjuang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teruntuk Marc yang selalu kuat dan terus berjuang.

Marc, aku hanya ingin mengatakan: “Tidak apa-apa, kesempatan masih tersedia untukmu di balapan selanjutnya.” Memang, Marc, kita tidak bisa tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Yang aku tahu, kau sudah berusaha dengan seluruh kemampuanmu.

Aku kecewa?
Tidak. Mungkin aku bukan hanya satu-satunya penggemarmu yang tidak kecewa dengan hasil yang kau raih di balapan kemarin. Kau memang tidak bisa mengangkat piala di atas podium, tapi dengan melihatmu baik-baik saja, itu adalah satu dari sekian banyak harapan yang selalu aku semogakan.

Tentang tim order yang sedang gencar diperbincangkan, aku tidak mau mengambil andil untuk berpendapat soal itu. Karena aku melihat kalau dua pembalap dari tim sebelah sama-sama bersaing, mereka punya tujuan yang sama untuk menang. Sama sepertimu, Marc. Bedanya, kau dan satu pembalap dari tim sebelah sedang bersaing memperebutkan satu gelar sakral yang selalu diidamkan setiap pembalap yang ada.

Melihatmu bisa merangsek dari posisi tujuh ke barisan depan adalah satu bentuk rasa syukur, Marc. Aku selalu percaya kau memang diberikan kehebatan oleh Tuhan, dan kau tidak pernah menyia-nyiakannya. Bagiku, kau selalu menjadi yang terhebat.

Jika kau nanti mendapat gelar juara dunia lagi, aku harap kau tetap menjadi Marc yang sama. Tetap rendah hati, cerdas, hebat, kuat, dan ramah. Ya, dengan bicara seperti ini kesannya aku seperti pernah bertemu denganmu saja. Perlu kau tahu, Marc. Tidak butuh tatapan mata secara nyata untuk mengenalmu. Mungkin kau memiliki kekurangan dalam kepribadianmu yang tidak pernah aku tahu seperti apa. Tapi semua manusia memiliki kekurangan, termasuk dirimu, sekalipun kau berjuluk Bayi Alien.

Dan, jika kau tidak berhasil mendapatkan gelar itu, aku tetap bangga padamu. Kau sudah berusaha yang terbaik untuk mewujudkan semuanya. Walaupun kau kecewa dan merasa putus asa, aku tetap menjadi penggemarmu dan selalu mendukungmu dalam setiap keadaan. Yang mendukungmu lewat doa-doa yang terucap kapan saja. Aku akan selalu menggenggam erat kepercayaanku padamu. Hanya itu yang mampu aku lakukan untukmu, Marc.

Meski kau tidak pernah benar-benar membaca surat ini, karena surat ini tidak pernah terkirim, aku tahu Tuhan selalu memiliki cara-Nya sendiri untuk mewujudkan apa yang selalu aku harapkan untukmu. Dan kita memang dua manusia yang tidak saling mengenal secara nyata atau maya. Aku tahu siapa kau, dan kau tidak pernah tahu ada manusia sepertiku di daratan bumi yang bulat ini. Aku hanya akan membuat otakku pindah ke dengkul jika berharap kau bisa mengenalku.

Marc, kau selalu menjadi bagian dari lembaran hidupku. Aku hanya satu wujud tak tersentuh dari banyaknya raga yang menamakan diri sebagai penggemarmu. Tapi aku tidak pernah menyesal untuk itu.

Dari seseorang yang selalu menjadi penggemarmu

Nisa F

Surat-surat Untuk Marc MárquezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang