Untuk Marc Márquez yang masih saja aku rindukan.
Di hari terakhir kau berusia dua puluh empat tahun ini, aku hanya ingin bertanya, sudah berapa keberhasilan yang kau miliki di usia yang tidak lagi remaja ini?
Sudah tidak terhitung, ya? Kau hampir memiliki semua yang dimimpikan oleh para pria di usia yang sepantaran denganmu. Wajar saja kalau mereka iri, dan tidak mengherankan lagi kalau aku bangga kepadamu.
Marc, esok adalah hari peringatan di mana ibumu berusaha keras hingga titik ujung nyawa, untuk memperjuangkanmu agar terlahir di dunia yang penuh dengan kepelikan hidup ini. Hari di mana setiap tahun kau rayakan sebagai hari ulang tahunmu, saat usiamu bertambah dan tidak lagi seperti sedia kala.
Tidak banyak yang bisa kuharapkan pada hari teristimewamu itu, Marc. Aku hanya ingin kau tetap menjadi Marc yang aku kenal. Tetap menjadi kebanggan orang - orang tersayangmu, dan tidak lupa tetap selalu menjadi idola yang dicintai semua penggemarmu. Teruslah berprestasi, jangan pernah berhenti memotivasi. Gelar juara dunia memang segalanya bagi penggemarmu, tetapi tanpa itu, aku tetap dalam barisan terdepan yang selalu memiliki semangat penuh untuk selalu mendukungmu.
Marc, sampaikan salamku pada ibumu, yang telah berjuang menghadirkan sosokmu di tengah - tengah kehidupan yang terkadang membosankan ini. Dan juga untuk ayahmu, yang dengan hebatnya berhasil melatihmu menjadi seorang pembalap yang tidak mengenal apa itu menyerah. Seseorang yang berjuang di lintasan balap tanpa tahu apa itu lelah. Terjatuh bagimu memang sudah biasa, tapi hal itu bukan kau jadikan alasan untuk berhenti memperjuangkan.
Dan untukmu, Marc. Aku berharap kau bisa menghadapi setiap perlombaan dengan baik, dan persediaan semangat yang tidak akan pernah surut. Perjuanganmu masih sangat panjang. Tetaplah kuat. Jika kau terjatuh, aku selalu berharap ada kekuatan yang akan mendoromu untuk bangkit. Capailah garis finish kemenangan, karena kau telah berhasil mengalahkan rasa putus asa. Posisi pertama memang yang utama. Tetapi yang lebih diutamakan adalah keselamatanmu.
Teruslah menjadi Marc yang sekarang, dan seterusnya. Tetaplah rendah hati dan tunduk pada kebaikan. Aku tahu kau punya segalanya untuk disombongkan, tetapi kau tidak akan begitu.
Dan, tetaplah menjadi yang tersayang, Marc. Aku tahu suratku semakin membosankan. Karena aku pun sama denganmu, sedang berjuang. Kau di lintasan, aku di ladang perkuliahan yang kejam. Tetapi, semoga kita berhasil dengan perjuangan yang kita hadapi. Genggam tanganku, Marc, walau telapak kita tak bisa saling menyatu dan jemari kita yang tidak saling mengeratkan. Tetapi saling menggetarkan.
Masih dari satu sosok yang tidak bisa melupakanmu
Nisa F
16-022-018
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat-surat Untuk Marc Márquez
RandomSurat-surat yang tertulis untuk Marc Márquez, tetapi tidak pernah benar-benar terkirim dan tidak pernah terbaca olehnya. Jika penasaran, kalian memiliki izin untuk membacanya. ©2017