Surat Kesembilan

140 20 3
                                    

Untuk Marc Márquez yang tengah menatap awal perjuangan baru, aku rindu menuliskan surat untukmu. Padahal, aku tidak tahu apa yang akan aku tulis.

Mau bicara apa aku, entah. Tapi jemariku begitu  ingin berbicara denganmu.

Bagaimana kalau kita berbicara perihal balapanmu kemarin? Ya, aku tahu aku terlambat menyaksikannya, Marc. Tapi aku senang kamu menggapai awal yang baik. Percayalah, tempat kedua bukan sesuatu yang lebih buruk daripada terjatuh.

Ini masih terlalu awal untuk membicarakan kegagalan, Marc. Kau masih mempunyai banyak kesempatan untuk memperjuangkan tempat teratas. Dan kau, masih berhak untuk mempertahankan apa yang telah kau dekap kini.

Hai, Juara Dunia berkali-kali, aku tahu kau selalu punya cara yang menakjubkan untuk menggenggam kemenangan. Pertahankan, Marc, aku tahu itu yang kau mau. Tapi tetaplah seperti ini, rendah hati, terus belajar dan selalu mencari kesempatan untuk menang.

Teruslah tersenyum, sampai kau lupa caranya memasang wajah murung. Dan mari berjuang bersama, walau kita tidak bisa saling bertatap muka, hanya berbicara lewat belaian kata.

Marc, surat ini tidak akan pernah cukup. Maka, aku akan terus seperti ini. Menulis. Sampai aku lupa kapan aku harus berhenti, tanpa jeda.

Dari seseorang yang hanya penggemarmu

Nisa F

Surat-surat Untuk Marc MárquezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang