Teruntuk Marc Márquez yang selalu tersenyum dengan menawan.
Harus selalu aku akui, Marc, kau memang hebat dan tak terbantahkan. Kau menganggumkan di setiap balapan, dan aku tidak pernah lelah bangga padamu.
Untuk yang kesekian kau merajai balapan di sirkuit Aragon, di mana kau bukan hanya didukung penggemarmu, tetapi keluargamu yang lain juga ikut menyaksikan. Soal keluarga, aku ingin belajar darimu, Marc. Kau dari keluarga sederhana, yang sampai sekarang tetap demikian, tetapi kau bisa mengangkat derajat kedua orangtuamu dengan segala prestasimu. Tetaplah rendah hati seperti ini, Marc. Aku tahu, kau tidak pernah peduli dengan kejelekan yang mereka umbar tentang dirimu, bahkan kau tetap bersikap baik kepada mereka. Gunjingan mereka sekalipun tidak pernah meredupkan semangatmu, kau semakin berkobar. Selayaknya nyala api yang melahap apa saja.
Marc, apa lagi yang harus aku katakan padamu? Kebanggaanku atasmu kini semakin tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kau membayar kerinduanku melihatmu di titik tinggi podium bersama Dani dan Jorge. Melihatmu melepas topi dan menyisir rambut dengan ruas jari-jarimu, aku sekali lagi sadar, kau dianugerahi garis ketampanan yang memikat. Pantas, di luar sana masih banyak berjejalan penggemar-penggemarmu yang lebih sering membicarakan pesona ketimbang bakatmu. Itu tidak salah, dan bukan hakku juga untuk menghakimi mereka.
Hal yang selalu aku nanti ketika kau meraih satu tempat di posisi tertinggi di setiap balapan adalah, waktu di mana kau memberikan pernyataanmu seusai balapan. Kau masih berkeringat dan semangat, menceritakan segala kejadian yang kau alami di setiap lap-nya. Apalah daya, Marc, bahasa Inggris-ku yang masih cetek ini tidak terlalu bisa memahami ucapanmu yang berlogat Spanyol yang begitu kentara. Namun, senyummu selalu berhasil mengalihkan segala ketidaksanggupanku.
Kau beruntung, Marc, kau dilimpahkan banyak kelebihan dalam hidupmu. Banyak hal yang bisa aku pelajari dari setiap lembar cerita hidupmu. Tidak hanya kesederhanaan, tetapi juga perjuangan, kerja keras, dan sikap dewasa yang selalu kau perlihatkan membuatku tidak sia-sia menjadi penggemarmu. Ya, hanya penggemar, aku tidak pernah bermimpi lebih dari itu, kecuali, aku ingin bertatap muka secara nyata denganmu.
Omong-omong, jika waktu membawaku pada sebuah pertemuan yang menghadirkan sosokmu, aku bingung harus memberimu apa. Bahkan kau lebih kaya dariku, Marc.
Yang sedang terlena dengan senyumanmu
Nisa F
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat-surat Untuk Marc Márquez
DiversosSurat-surat yang tertulis untuk Marc Márquez, tetapi tidak pernah benar-benar terkirim dan tidak pernah terbaca olehnya. Jika penasaran, kalian memiliki izin untuk membacanya. ©2017