#2 Kesempatan. Emm.. Kecelakaan!

17K 776 70
                                    

BERTEMU cowok ganteng memang scene favorit Aura. Tapi pertemuan dengan akhir yang kasar adalah adegan yang sangat menyebalkan. Bagi Aura, itu mencoreng sedikit perasaannya.

Laka bahkan nggak kenal elo! Hellooowww.

Tapi setidaknya yang sopan dikit, dong! Masa Prilly Latuconsina didorong tanpa perasaan begitu. Kolbak mogook kaleeee.

Makanya jangan haus gosip! Lain kali kalau ada apa-apa jangan paling depan! Jangan di tengah. Masih untung cuma disingkirkan, kalau ikut kena tebas gimana?

Disingkirkan? Upiiiiilll kaliiiiii.

Ya, itulah anda. Upil kecoa sekarat!

Berisik! Upil Naga Cina!

Kalau saja Aura belum sampai kelas, perdebatan antara hati dan pikirannya mungkin masih berlanjut. Satu fakta unik tentang Aura, suka ngomong dalam hati. Bercakap-cakap dengan dirinya sendiri malah! Seolah dirinya memang ada dua. Mungkin yang satunya adalah jin Qarin pendamping Aura. Hiiiyyy.

"Aura sini!" Baru mau setor pantat di kursinya, Ara, teman baru Aura yang cerewet memanggilnya. Perlu diketahui, sudah bukan rahasia umum lagi kalau yang namanya murid baru pasti belum banyak punya teman. Boro-boro cari teman, hafalin teman sekelas aja masih ketuker. Aura memang paling payah dalam hal menghafal.

Bahkan hingga hari keempat Aura bersekolah di SMA Pelita, dia masih belum mendapatkan satu temanpun. Sampai akhirnya senin kemarin, saat guru BP beramanat sepanjang sungai amazon yang digabungkan dengan sungai bengawan solo, berakhir dengan menumbangkan Aura sampai pingsan dan dibawa ke UKS. Bertemulah Aura dengan teman senasibnya -yang sama-sama pingsan- bernama Gea dan Ara. Beruntungnya lagi, ternyata mereka satu kelas. Akhirnya Aura punya teman baru.

"Tadi ada apa sih di kelas sebelah? Katanya Laka berantem lagi ya? Sama Roby? Aduuh Roby itu pinter akademis tapi bego mengantisipasi bencana!" Baru duduk sebentar, Aura sudah disambar dengan rentetan kicauan Ara.

Dulu, sebelum Aura pindah, dia pikir dia adalah gadis dengan kadar cerewet yang overdosis sampai teman sekelasnya bilang "Aura, please, seharii aja jadi putri cantik yang kalem". Tapi ternyata sekarang ada yang lebih cerewet dari dia. Ratu gosip pula. Ratunya para ratu gosip! Sampai sampai ada slogan yang beredar di SMA Pelita : Jangan ngaku pintar jika saudara belum bisa adu pengetahuan tentang gosip terkini dengan Sahara. Penyabet gelar Miss Gossip selama empat caturwulan berturut-turut. Kalau saudara ingin tahu apapun, silahkan konsultasikan pada Ara. Berbayar.

Namanya Sahara. Artinya, otaknya seluas Gurun Sahara yang gak pernah overload menampung semua gosip dari kuping kanan maupun kiri. Setidaknya itulah yang selalu Ara lontarkan kalau ada yang tanya "Ya amsyong itu otak, semua gosip ditampung tanpa disaring. Masuk semua tuh?".

"Tadi berantem. Gatau deh kenapa, katanya sih Laka kesel gara-gara nggak masuk grup WA gitu," Aura menjawab kalem. Dia beneran tidak mengerti apa hanya gara-gara tidak masuk grup WA, terus bebas tonjok orang.

"Gue dengar sih, gara-gara gak ada yang ngasih tau Laka kalau jam pertama ada ulangan Bu Santi. Iiiii iyalah Roby kena tonjok, minggu kemarin Laka diancam sama Bu Santi bakal dapet nilai merah di raportnya kalau sampe buat ulah di pelajarannya lagi," Gea menambahi, lalu beralih sebentar pada kacanya untuk tersenyum bangga akan pantulan cantik bak Isyana Sarasvati. Gea hobi ngaca. Hobi memuji dirinya sendiri. Bilang pada semua orang kalau andai ini adalah Bandung, maka fix Gea adalah Mojang SMA Pelita.

Ara mendengus. "Lagian ngapain masuk, biasanya alpa berhari-hari,"

"Segala bonyokin anak orang. Hello, apakah ini jaman rezim Adolf Hitler yang tembak orang aja jadi halal?" Sambung Ara berapi-api.

LAKA (Completed) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang