#24 Gadis Manis Dalam Pelukan

7.8K 387 2
                                    


 

Sesungguhnya ini bukan part, ini cuma flashback 😔.  Sebenernya udah kepikiran untuk lanjut LAKA, cuma rasanya masih belum pas aja gitu, berasa belum ada feel nya 😭

Jadi aku buat ini dulu di sela-sela hasrat untuk publish part LAKA yang masih tidak jelas.

Btw, aku rasa flashback ini cukup penting ya. Untuk tahu gimana hubungan antara Arya, Diana, dan Daniel. Kenapa Arya dan Daniel bisa sampe sekesal itu sama Laka yang gak tau apa-apa.

(Arya umur tiga belas tahun dan udah kece 🔝)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Arya umur tiga belas tahun dan udah kece 🔝)


Apa yang terjadi di masa lalu antara Arya, Daniel, dan Diana? Check this out! (baca sambil nyeruput kopi  ☕)

.
.
.

"Arya!"

Lelaki tiga belas tahun itu sampai menegakkan bahunya kaget. Hampir saja ia mengumpat kasar kalau tidak segera sadar siapa yang menepuk bahunya sampai ia terbangun. Padahal baru beberapa detik yang lalu ia terlelap, dan Jennifer Dunn baru melambaikan tangan ke arahnya sambil mengedip nakal. Tapi mimpinya langsung buyar seketika kala suara cempreng itu mampir ke gendang telinganya. Untung saja pemilik suara cempreng itu adalah seseorang yang sangat spesial bagi Arya.

"Diy," ucap Arya dengan nada memperingati. Ditatapnya sosok gadis seumurannya yang cuma terkekeh tidak berdosa.

Diana langsung memutar langkah dan segera duduk di kursi panjang yang tadi ditiduri Arya. Seolah jika sedetik saja ia masih berdiri, kursi itu akan segera ditempati oleh orang lain.

"Diy," Arya kembali memperingati ketika Diana meringsek tidak jelas ke tubuhnya. Namun sepertinya cewek itu tidak peduli dan malah memperlihatkan senyum dengan lesung pipinya pada Arya. Membuat Arya berkali-kali mengingatkan dirinya untuk tidak mencium pipi gadis itu.

Tahan, Arya. Sabar.

"Arya coba tebak kenapa aku bisa seneng banget sekarang?" Diana memperlihatkan mata bulatnya yang memang sedikit berair dan membuatnya terlihat semakin menggemaskan.

Arya sampai perlu mengerjap beberapa kali untuk tersadar dari keterpesonaannya. Diana ini, lebih menggemaskan daripada dadanya Jennifer Dunn, dan lebih menggoda daripada ngintip CD nya Selena Gomez. Dan Arya perlu beberapa kali mengingat Tuhan untuk menahan bibirnya agar tidak nyasar ke pipi gembil Diana.

"Arya ih jawab!"

"Eng—enggak tau, Diy," jawab Arya polos. Tapi Diana malah semakin sumringah. Sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada, cewek itu berkata,

"Aku masa tadi liat cowok itu kan ya, dia nya ngeliatin aku sebentar. Sebentar banget, Ya. Tapi kok rasanya aku pengen terbang, ya!"

Mendengarnya, bahu Arya langsung merosot lesu. Antara jengah dan kesal mengetahui ada orang selain dirinya yang menjadi alasan Diana bahagia.

LAKA (Completed) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang