Sedari tadi Aura tidak bisa menemukan kalimat apa yang cocok untuk menggambarkan perasaannya yang campur aduk ini. Senang, bingung, penuh cinta, malu, ahhh! Bayangkan saja sendiri bagaimana kondisi jantung Aura saat ini setelah apa yang dilakukan Laka padanya. Pertama, Laka tersenyum untuknya setelah sekian lama. Kedua Laka meraih wajahnya lalu menciumnya sekilas saat berada di mobil tadi. Ketiga, Laka terus menggenggam tangan Aura erat, seolah jika dilonggarkan sedikit saja, maka Aura akan lepas lagi. Keempat, Laka bilang mau ngajak balikan! BALIKAN!
Di tengah ramainya pasar malam, Aura masih saja tidak bisa menormalkan degup jantungnya yang tetap berdetak kencang karena menyadari sosok lelaki yang sekarang disampingnya adalah Laka Airlangga Putra.
"Mau gulali?" Laka menawarinya, Aura langsung saja mengangguk kikuk. Lelaki itu kemudian tersenyum padanya sebelum membelikan kapas merah muda yang manis itu untuknya. Pipi Aura memanas saking malunya. Ini beneran Laka bukan, sih?
Tidak lama kemudian, Laka datang dengan membawa dua gulali kapas berbentuk love dan bintang, dan menyerahkan satu gulali berbentuk love untuk Aura.
Aura memandangi gulalinya dengan sayang, bentuknya begitu lucu dan romantis sehingga membuat Aura tidak tega memakannya."Makan aja, itu cuma gulali, bukan cinta gue."
Pipi Aura bersemu merah mendengarnya. Dengan malu-malu cewek itu mencomot gulalinya lalu memakannya. Dan Aura tidak akan melupakan gulali romantis ini seumur hidupnya. Saksi bisu bahwa Laka telah berubah untuk Aura.
Laka mengajaknya menaiki bianglala yang tidak terlalu tinggi seperti di dufan. Lagi-lagi Aura hanya menurut dalam genggaman Laka. Aura juga hanya duduk dalam wahana berbentuk kurungan burung itu, dan Laka duduk di sampingnya.
"Gue nggak tau kenapa lo tiba-tiba bahagia," tutur Aura merasa ingin mengerti dengan sikap Laka yang tiba-tiba menghangat kepadanya. Cowok itu menampilkan senyumannya sekarang sehingga pipi Aura terus memerah.
"Karena lo." Dua kata yang singkat dan harusnya Aura senang mendengarnya, namun cewek itu kurang puas.
"Oh jadi, lo berniat ngeduain gue sama Grace?" Seketika Aura menepis tangan Laka. "Sorry ya, gue nggak mau tuh ngemis-ngemis cinta lo dan rela jadi yang kedua."
Laka memandangi tingkah cewek di depannya dengan gemas. Andai saja bukan tempat umum, Laka sudah mencium pipi Aura yang menggemaskan itu.
"Grace batalin pertunangan, dan gue sekarang nggak ada ikatan dengan siapapun," ucap Laka dengan nada sumringah. Sulit sekali mencari kata-kata yang bisa menjelaskan perasaan cowok es itu. Yang jelas, Laka sedang bahagia. Aura menoleh terpana mendengarnya. Gelenyar-gelenyar bahagia yang dirasakan Laka merambat ke hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAKA (Completed) ✔
General Fiction"Laka Airlangga Putra. Kalau anda mencari pemuda yang suka bikin celaka, temuilah Laka! Maka anda akan celaka dengan cara Laka sendiri. Mau ditonjok sampai keluar komedo? Ditabrak sampai guling-guling 48jam? Digiling sampai jadi beras murni tanpa ca...