~Cukup sederhana bahagiaku. Adalah senyumanmu~
.
.
.Manusia diciptakan untuk menemukan kepingan hatinya agar sempurna. Ketika dua hati yang saling menginginkan akhirnya dipersatukan, apalagi yang bisa menggambarkannya selain binar kebahagiaan?
Seperti dua manusia yang sekarang tengah berjalan-jalan di salah satu taman wisata di kota Jakarta, dengan binar kebahagiaan yang 'walaupun disembunyikan' tetapi masih tetap terlihat di senyum malu-malunya. Dua manusia yang baru beberapa minggu ini memiliki 'status' baru. Aura dan Laka. Sore ini keduanya berjalan beriringan sambil melihat-lihat apapun yang tertangkap oleh maniknya.
Semuanya berjalan begitu saja. Laka yang tiba-tiba meminang Aura menjadi pacarnya tanpa ingin dibantah, dan Aura yang tau-tau resmi berpacaran dengan Laka.
Satu sekolah heboh? Ooh jelaas! Bagaimana tidak, kalau setiap harinya dua sejoli itu berangkat bareng, pulang bareng, ke kantin bareng, bahkan setiap upacara Laka selalu berada di samping Aura. Suara-suara hati yang potek pun terdengar, baik cewek yang naksir Laka, maupun cowok yang naksir Aura.
"Pengen dong, pengen es krim!" Aura menyeret Laka menuju stand es krim yang tidak jauh dari tempat mereka.
"Gue beliin sama tokonya," celetuk Laka disela tarikan lembut Aura.
"Oh, pengen sama mbak-mbaknya?" delik Aura yang langsung membuat Laka terkekeh pelan lalu mengacak rambut kecoklatan gadis itu.
"Buat selingan kan lumayan."
Aura langsung memukul bahu Laka sebal. Cowok ini selalu saja menggodanya. Nyebelin, kan?
Untung pacar.
***
Aura sudah tidak tahan lagi dengan peluh yang membanjiri pipi dan punggungnya saat ini. Lututnya mendadak lemas karena Laka tidak berhenti berjalan sejak satu jam yang lalu. Makan es krim udah. Beli rujak udah. Sampai beli balon dan balonnya pecah karena gak sengaja jatuh dan ketusuk rumput, udah juga.
"Gerah ih, lain kali ngajak jalan tuh ke mall kek, beliin boneka apa baju gitu. Ini perasaan main ke taman mulu!" Aura memberengut kesal karena merasakan keringat yang menetes dari pipi kirinya. Berkeringat jelas bukanlah hal yang disukai gadis itu, mengingat nilai olahraganya yang tergolong payah -sangat payah-.
Laka langsung menarik Aura untuk duduk di atas rumput. Hampir saja cewek itu terjengkang ke belakang kalau saja Laka tidak menahannya. Aura sudah membuka mulut, siap kesal.
"Sini, tiduran. Gue usap-usap," ucap Laka sambil menepuk-nepuk pahanya yang selonjoran.
Wajah Aura langsung memerah dan melupakan rasa kesalnya tadi. Tapi tak urung ia menurut. "Usap-usap sampe tidur, ya," pinta Aura sambil terpejam, merasakan tangan Laka yang benar-benar mengusap kepalanya seperti anak kecil. Membuat Aura merasa tenang sekaligus deg-degan dalam waktu yang bersamaan.
Satu hal yang Aura suka dari lelaki ini, sikapnya begitu manis kepadanya. Walaupun sering menyebalkan, sih. Tapi Aura suka juga.
Hampir dua minggu Aura menjadi pacar Laka —yang diakui tentunya—, dan Laka benar-benar pacarable banget! Tipe Aura yang sempurna. Selalu antar jemput Aura. Makan bareng. Jalan bareng. Telfonan sampai larut malam. Ah pokoknya, Aura benar-benar merasa pacaran sama Laka. Beruang kutub itu sepertinya udah agak gaul dengan manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAKA (Completed) ✔
قصص عامة"Laka Airlangga Putra. Kalau anda mencari pemuda yang suka bikin celaka, temuilah Laka! Maka anda akan celaka dengan cara Laka sendiri. Mau ditonjok sampai keluar komedo? Ditabrak sampai guling-guling 48jam? Digiling sampai jadi beras murni tanpa ca...