"Berisik banget sih gabisa diem???"
Gerombolan anak anak yang sedang haha-hihi dibelakang langsung berhenti dan serempak menatap asal suara tadi.
Seonho.
"Emang lagi gaada guru gue tau, tapi isi kelas ini bukan cuma anak anak gabut kayak kalian ya!"
"Bacot"
Jawaban itu sebenarnya diucapkan dengan pelan, tapi karena suasana kelas yang hening tentu saja terdengar jelas sampai telinga Seonho.
Ubun ubun Seonho panas. Bukan pertama kalinya dia kesal setengah mati pada geng belakang yang tampaknya diketuai cowok yang tadi seenak jidatnya ngomong bacot ke Seonho.
3 kali? atau 4 kali mungkin? Hanya dalam kurun waktu 2 minggu mereka bersekolah.
Seonho marah bukan tanpa alasan. Mereka mendapatkan jam kosong selama 2 jam karena guru yang seharusnya hadir sedang sakit dan tidak ada guru pengganti. Tentu saja Seonho menggunakan kesempatan itu untuk belajar sendiri. Cita cita Seonho ranking 1 satu angkatan. Jadi jangan heran.
Terus gimana caranya Seonho bisa fokus baca buku pelajarannya kalau di belakang ada sekumpulan cowok cowok bersuara berat baru puber ketawa kenceng banget?
"Lo ngatain gue bacot?" Seonho mendelik tajam pada sosok yang juga balas menatapnya tajam.
"Ho udah Ho jangan ditanggepin ih pusing sendiri nanti" Daehwi yang duduk disebelahnya berusaha menenangkan Seonho dan menarik tangannya agar duduk kembali.
Seonho tidak bergeming.
"Iya kenapa. Emang nyatanya elo banyak bacot kok" jawab Guanlin tenang. Iya, anak kurang ajar itu namanya Guanlin. Lai Guanlin.
Baru saja Seonho membuka mulut untuk menjawab, Guanlin berbicara lagi.
"Suara lo cempreng kayak anak ayam, sakit telinga gue denger lo teriak tiap hari"
Dengusan nafas seperti menahan tawa terdengar dari cowok berambut merah, bergigi gingsul yang duduk di sebelah Guanlin.
Seonho melirik sumber suara. "Lucu ya Woojin? Jangan kira gue gatau kalian berisik gara gara apa. Lo bawa handphone kan Jin?"
Wajah Woojin yang tadinya menyiratkan ejekan untuk Seonho berubah drastis. Kaku.
"Jelas jelas tau aturan masih bisa ngelanggar. Bagus ya lo semua. Bilang makasih tuh sama Guanlin yang gapunya rem mulutnya, tadinya gue mau biarin aja lo Jin. Say bye bye ke hp lo" Seonho mengakhiri situasi tegang tersebut dengan keluar dari kelas dan menuju meja Guru Piket.
Sebenarnya Seonho ga tega. Tapi dia terlanjur emosi. Dengan ragu ragu tapi pasti dia menyusuri koridor.
Aduh mampus hari ini yang jaga piket Bu Cheetah bisa lama ngomelnya, batin Seonho.
"Bu permisi, saya Yoo Seonho, ketua murid kelas 1-A. Saya kesini soalnya kelas saya lagi jam kosong Bu, dan ada yang harus saya laporkan"
Bu Cheetah mengangkat wajahnya dari buku tebal yang sedang dia baca.
"Laporan apa?" tanyanya dengan nada dingin.
"Murid di kelas saya ada yang ketahuan membawa hp ke kelas Bu" jawab Seonho pelan.
Tanpa basa basi Bu Cheetah langsung berdiri meninggalkan mejanya "Kelas 1-A ya?" tanyanya pada Seonho yang dijawab dengan anggukan.
Begitu Bu Cheetah sampai di kelas, Seonho kembali ke tempat duduknya.
Bisik bisik makian bercampur panik bisa Seonho dengar dari arah belakang, ya walaupun ga jelas.
"Ho sumpaaaah beneran diaduin? Duh elomah bikin masalah aja ih" Daehwi berkata pelan di telinga Seonho.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA 🔄 GUANHO [COMPLETED]
FanfictionPepatah lama yang dari anak TK sampai kakek-nenek tau : "Jangan terlalu benci, nanti suka" . . . Highest rank : #106 in Fanfiction {Start 170918 - End 171019}