"Seonho sudah siap sayang? Sudah berdoa?" tanya Mamah sambil mengelus rambut Seonho.
"Udah kok Mah. Mamah juga doain Seonho ya" jawabnya.
Hari ini Seonho akan mengikuti ujian tes masuk di Produce Boarding School, sekolah impiannya bersama Euiwoong.
"Mah aku nyamperin Ung dulu yaa" kata Seonho lagi sebelum meninggalkan mamanya yang sedang duduk di ruang tunggu.
"Seonho!" teriak Euiwoong sambil melambai dari tempatnya berdiri.
Seonho balas melambai dan menghampiri temannya sejak kecil itu.
Hari ini mereka sama sama akan menjalani tes, tapi sayangnya mereka mendapat ruangan yang berbeda.
"Udah belajar?" tanya Seonho.
Euiwoong mengangguk antusias sambil membenarkan letak kacamatanya.
"Lo?" Euiwoong bertanya balik.
Seonho membentuk bulatan dengan ibu jari dan telunjuknya, mengisyaratkan kata 'tenang aja'.
Sebuah pengumuman berkumandang dari speaker sekolah, pemberitahuan bahwa peserta ujian dipersilahkan masuk.
Setelah berpelukan dan saling menyemangati, Seonho kembali ke Mamanya yang sekarang duduk berdua ditemani Papa Seonho.
"Mah, Pah. Seonho masuk yaa" pamit Seonho yang dibalas senyum penuh kasih sayang kedua orang tuanya.
Sekilas matanya menangkap sesosok laki laki seusianya, tinggi dan memakai kemeja putih turun dari mobil hitam yang langsung pergi entah kemana.
Hmm? Anak itu nyaris telat.
Seonho lalu memasuki ruangan bernomer sama dengan kartu ujian yang dipegangnya.
"Maaf" kata Seonho. Dia tidak sengaja memasuki kelas di saat yang bersamaan dengan seseorang.
"Gapapa" kata orang itu sambil melihat ke arah Seonho dan mempersilahkannya masuk duluan.
Eh? Itu anak yang turun dari mobil hitam tadi. Ternyata mereka seruangan.
Setelah menemukan nomer kursinya, Seonho segera duduk dan merapihkan alat tulisnya di meja.
Pensil 3 buah. Rautan. Penghapus. Pulpen. Tipe-ex. Tissue, jaga jaga jika tangan Seonho basah karena keringat. Okay sudah semua.
Tuk.
Tiba tiba ada yang menyentuh bahu Seonho dari belakang.
"Gue boleh pinjem pensil? Gue cuma bawa kartu ujian"
Seonho menatapnya heran. Kok bisa bisanya ada yang mau tes tapi ga bawa alat tulis?
Seonho mengambil salah satu pensilnya dan memberikannya ke si kemeja putih.
"Nih pakenya hati hati ya, soalnya kalo patah nanti gabisa pinjem rautan. Dilarang soalnya selama ujian" kata Seonho pelan.
Anak itu mengangguk sambil mengucapkan terimakasih dengan suara lirih.
Ketika Seonho menghadap kembali ke mejanya, dia teringat sesuatu.
Anak di belakangnya pasti ga punya penghapus.
Nanti kalau salah ngapusnya gimana dong?
Tanpa berfikir panjang Seonho mengambil penghapus miliknya, menusuknya dengan kuku dan membaginya menjadi 2.
Tanpa berbicara Seonho meletakkan salah satu bagian penghapus tadi di meja belakang.
"Hngg sorry kecil. Gue cuma bawa penghapus 1 jadi gue belah dua"
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA 🔄 GUANHO [COMPLETED]
FanfictionPepatah lama yang dari anak TK sampai kakek-nenek tau : "Jangan terlalu benci, nanti suka" . . . Highest rank : #106 in Fanfiction {Start 170918 - End 171019}