#Begin
#
A/N
Hei semuanya! Aku membawa lagi cerita baru HAHA tapi ini bakal sering late update karena lagi fokus sama Mi Secreto
Tapi hei,gapapa kan?
Mi secreto mungkin belum kelar tapi ide cerita ini mengalir deras banget! mungkin
Go! Go! Me!
Btw read my other stories: Diary Of Imaginary Girl (complete) and Mi Secreto (uncompleted)
#
Aku mendengus ketika melihat beribu-ribu lembaran yang harus ku bawa dari kelas ke ruang auditorium. Aku memang wakil ketua OSIS,tapi tidak perlu begini juga bukan? Seharusnya ada yang membantu ku untuk mengangkat kertas ujian ini.
“Charlonna.”
Aku mendongak mendengar suara itu. Lalu kembali melihat tumpukan kertas ujian dengan sebal.”Hei! Hei! Aku ada disini kan?”Michael kembali melambaikan tangannya. Lalu dia sepertinya sengaja menjatuhkan tumpukan kertas itu. Sekarang,kertas-kertas itu sudah bersebar kemana-mana.
Aku menatap nya tepat di manik mata.”look what you just did.”ucap ku tajam. Michael menoleh, lalu mengerlingkan mata nya.”Tidak usah memakai bahasa inggris. Kita bukan di London lagi. Weekend sudah lewat. Sekarang kau harus merapihkan itu.”tukas nya sambil berjalan pergi dengan santai.
“Michael!”pekik ku seraya menarik kerah baju nya.
“Oh oke-oke,aku bantu deh.”Michael menyerah. Dia melepaskan tangan ku dari kerah baju nya. Lalu mengambil kertas yang jauh dari kertas lainnya.
“Memang seharusnya begitu,bodoh.”dengus ku kesal. Lalu ikut mengambil kertas-kertas yang bertebaran di dekat dinding koridor sekolah Mounwisky.
“Pasangan romantis.”
Celetukan Develine membuat ku semakin sebal.”Kurang ajar!”aku melempar kan kertas yang tidak terpakai ke wajah nya yang sempurna seperti Barbie.
“Kau kan tahu aku sudah punya,Develine!”seru ku kesal. Aku mengangkat kertas-kertas itu yang tinggi nya hampir sama dengan ku.”Dan mengapa kertas ini begitu banyak? Di angkatan kita hanya ada 56 orang tahu! Dasar sekolah brengsek.”tutur ku.
“Hati-hati lho,Charlyn! Nanti kau bisa di marahi oleh sang kepala sekolah.”celetuk Develine lagi.
”Itu bukan urusan ku! Lagipula sebentar lagi,tahta wakil OSIS yang di berikan ke aku bakal di berikan ke orang lain. Aku sedang berusaha keras untuk mendapat beasiswa agar bisa pindah jauh dari kalian semua.”aku berjalan beriringan dengan Michael yang terlihat kesusahan dengan kertas-kertas itu.
“Memang nya kau mengincar universitas mana?”tanya Michael yang sedari tadi diam.”Edrill.”jawab ku singkat.”Universitas Edrill ada di London dan kau tahu itu.”tambah ku.
“Waw! Kalau begitu kita sama!”Michael menyenggol ku. Tak butuh 5 detik sampai kertas itu terjatuh lagi ke lantai.”Michael jelek! Sini kau!”aku berusaha mengejar Michael yang juga sengaja menjatuhkan kertas-kertas yang dia pegang tadi.
“Kau kan lamban,Charlyn. Apakah benar kau bisa mengejar ku?”tanya Michael selagi dia berlari kencang.”Michael!”pekik ku kesal.
“Hei hei hei.”
Saat ku tahu siapa yang menghentikan kejar-kejaran ini,aku langsung terdiam membeku.”Oh hei,Edward.”Michael memukul pundak pujaan hati ku itu. Edward sang ketua OSIS. Alasan bahwa mengapa aku memilih menjadi wakil OSIS adalah agar bisa dekat dengan Edward.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Wish
Teen FictionIngat. Hanya itu yang bisa ku katakan setelah tidak lama melihat mu. Ingat lah aku. Lalu kau akan tahu seberapa besar aku mencintai mu, Dan seberapa besar kau mencintai ku. -Charlonna Kristina Quenna