#Our Fights
Author POV
Charlonna palsu mendorong Charlyn dengan keras, menyebabkan badan Charlyn tidak seimbang dan nyaris jatuh.
“Kau yang tidak tahu! Aku ini Charlonna Kristina Quenna! Dan kau lah yang tidak di ketahui nama nya! Kau yang seharusnya pergi dari dunia ini. Karena bagi ku, kau lah yang menjadi peran antagonis disini!”
Charlonna menggertakan gigi nya. Lalu berjalan mendekat sambil mengepalkan tangan. “Hati-hati dengan kata-kata mu, fake.”desis Charlonna sinis seraya menarik kerah Charlonna palsu.
“Aku bukan Fake!”jerit Charlonna palsu. Ia menepis tangan Charlonna, lalu berlari keluar dari kafe. Charlonna menunduk, berusaha meredakan amarah nya yang sempat keluar tadi. Suasana menjadi sunyi setelah perkelahian kami. Dengan sebal, aku menendang sebuah meja di kafe itu.
Brak!
Meja itu pun terbelah karena kemarahan Charlonna yang masih belum mereda.
“Dia benar-benar Charlonna,”batin Edward pelan. Ia beranjak, lalu melihat Melodies menatap Charlonna takut. “Ada apa?”tanya Edward di dalam hati. Ia mengerutkan dahi nya seraya melirik Melodies. Sadar dengan diri nya di lihat, Melodies mengubah raut wajah nya, lalu ia mendekati Charlonna.
“Hei,”
Charlonna terdiam, tidak mengubris panggilan Melodies. Seakan mengerti, Melodies mengusap punggung Charlonna. Lalu ia pergi meninggalkan Charlonna untuk mengintrogasi Charlonna palsu. Setelah Melodies pergi, Charlonna bergeming. Dia menghembuskan nafas nya dengan kasar, lalu mengusap dahi nya.
“Dasar tolol!”pekik nya frustasi. Dia menendang meja itu lagi, membuat suara keras ketika meja itu jatuh ke lantai.
Edward dan Develine terdiam sambil mengamati setiap detail pergerakan Charlonna. Mereka tahu bagaimana Charlonna marah. Charlonna akan menghancurkan benda-benda di sekeliling nya, bukan berteriak-teriak seperti perempuan layak Charlonna palsu. Mereka sekarang sudah benar-benar percaya kalau Charlonna yang ada di depannya itu adalah Charlonna asli.
“Kita harus memberitahu Michael secepat nya,”tutur Edward ketika melihat serpih-serpihan itu ada di sekeliling Charlonna lagi. Ia sudah tahu apa yang terjadi jika ada serpih-serpihan itu. Ia sudah pernah membaca nya di novel fantasi. Dan dia tidak menyangka dia bisa melihat nya di depan mata nya sendiri.
Develine mengangguk, lalu mereka berdua pergi meninggalkan Charlonna yang masih ingin mengeluarkan semua kemarahannya dengan fisik.
Edward berjalan pelan di samping Develine. Diri nya masih ingat saat ia tak sengaja berkata kalau dia menyukai Develine dari dulu sewaktu bermain truth or dare di pesawat sewaktu itu. Dia tak menyangka kalau di depannya itu hanyalah Charlonna dari dunia lain. Sebenarnya dia juga merasa ada yang berbeda dari Charlonna saat mereka bangun pagi nya. Tetapi karena Develine dan Michael merasa biasa saja, Edward melupakan rasa tidak nyamannya itu.
Develine menoleh ke arah Edward yang memandang lurus ke depan. “Edward,”
“Iya?”
“Maafkan aku. Tadi, aku tak percaya dengan mu.”ucap Develine, langkah nya terhenti, membuat Edward ikut berhenti dan tersenyum.
“Tidak apa-apa,”ujar Edward sambil menahan rasa tawa nya. Ia ingat betul black Develine muncul dan dia tak bisa apa-apa. Entah kenapa, ia merasa geli karena hal itu. Perbedaan dengan Develine yang asli dan black Develine, membuat nya ingin tertawa karena mereka berdua benar-benar berbeda. Edward tak menyangka Develine mempunyai sisi buruk. Ia lebih tak menyangka diri nya menganggap hal itu lucu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Wish
Ficção AdolescenteIngat. Hanya itu yang bisa ku katakan setelah tidak lama melihat mu. Ingat lah aku. Lalu kau akan tahu seberapa besar aku mencintai mu, Dan seberapa besar kau mencintai ku. -Charlonna Kristina Quenna