#Truth
Multimedia : Melodies
Siapa mereka?
Aku menatap dua foto itu lama sekali. Satu foto dengan seorang perempuan di dalamnya, bertuliskan kata ‘Develine Dustin’. Satu foto lainnya dengan seorang lelaki di dalam nya, bertuliskan kata ‘Edward Klein’.
Kepala ku pun kembali sakit.
“Ugh!”
Aku menjatuhkan dua foto itu. Lalu meringkuk sambil meremas rambut ku.
“Sedikit lagi, Charlonna! Tahan sakit itu!”
Mata ku yang tertutup, kembali terbuka, lalu aku menggeleng-gelengkan kepala ku, berusaha membuat rasa sakit itu menghilang.
Jika aku tak memikirkan rasa sakit itu, maka tidak akan terasa.
Aku melihat surat yang kedua, lalu membaca nya dengan perlahan.
Dear Develine dan Edward,
Selamat ya kalian berdua! Aku tidak tahu kalian sudah berpacaran sejak kapan, tetapi congrats! Seharusnya kalian memberitahu ku. Jangan khawatir, aku sudah tidak menyukai mu lagi Edward. Ups, aku memberitahu mu. Maafkan aku, kalian pasti bertemu lagi
Aku mengerutkan dahi ku. Ini untuk Develine dan Edward. Lalu siapa yang menulis surat ini?
Aku menggeleng-geleng kan kepala ku lagi. Sebab, rasa sakit itu kembali menjalar kepala ku. Tapi syukurlah, sakit itu sudah berkurang.
Aku menyimpan foto-foto itu di surat kedua, lalu mengantongi nya di saku kemeja ku. Kemudian aku merobek surat yang ketiga.
Seperti surat yang kedua, sebuah foto muncul di dalam nya. Tetapi hanya ada satu. Di dalam foto itu, terlihat seorang lelaki jenaka yang sedang tertawa dengan sebuah mercon di tangannya. Dia terlihat sedang having fun.
Aku melihat ke dalam surat ke dua. Tidak ada kertas yang terselip, atau sebuah tulisan.
Mata ku melebar ketika mengingat sesuatu.
Scrap book itu!
Disitu ada tulisan ‘Dear Michael’, dan surat ini bertuliskan ‘Michael Wilts Joelson’. Bisa saja tulisan itu!
Tetapi apa makna nya?
Mata ku kembali normal ketika berpikir keras. Aku menatap Riley yang masih memandang kosong lantai.
Bulu mata nya basah, mata nya berkaca-kaca, tetapi pandangannya kosong. Aku kembali menaruh tangan Riley di depan mata nya seperti tadi. Akan ada kehebohan jika tangannya yang tadi di wajah, sekarang ada di lutut.
Aku menghela nafas panjang. Seperti nya aku harus kembali berkeliling.
Jika waktu masih berjalan, aku sudah setengah jam disini karena terus berpikir keras. Aku beranjak, lalu melihat sepatu ku, kapan aku memakai sepatu?
Mata ku bergerak otomatis ke sepatu Riley, terdapat sebuah kertas terselip di bawah nya. Aku mengerutkan dahi, lalu mengangkat kaki kanan Riley perlahan.
Syukurlah, kertas itu tidak kotor.
Aku mengambil kertas itu. Lalu mengusap nya perlahan.
16 September 2014
Tiba-tiba tubuh ku bercahaya, aku di bawa pergi oleh sebuah cahaya kecil yang menyebut namanya Melodies. Dalam keadaan tak sadar, pakaian ku bercahaya, lalu terganti dengan otomatis. Aku di bawa pergi ke dunia lainnya, meninggalkan Michael, Edward, dan Develine yang masih tertidur di hotel Park Plaza Westminster Bridge London. Setelah itu, aku tak tahu apa yang terjadi dengan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Wish
Teen FictionIngat. Hanya itu yang bisa ku katakan setelah tidak lama melihat mu. Ingat lah aku. Lalu kau akan tahu seberapa besar aku mencintai mu, Dan seberapa besar kau mencintai ku. -Charlonna Kristina Quenna