#Perjalanan
#A/N: Haloo! Maaf late update ya HAHA. MS juga Late update banget-_-. Lagi masa-masa UAS nih(sebenarnya aku belum UAS HAHA). Di tambah lagi ada latihan pentas akhir tahun gitu. Hahaha makasih ya yang udah nungguin cerita ini.
Foto Michael Wilts Joelson---
Ini namanya seperti orang-orang barat ya!? Tapi kan orang indonesia.. HAHA maksa.
#
“Capek,”gumam ku tepat di telinga Michael. Michael menoleh dengan heran.”Kau baru saja sampai di rumah ku ini dan sudah bilang capek? Belum rapat nya,belum apa-apa nya dan kau sudah bilang capek?”
Aku memutar mata ku lelah. Michael memajukan sedikit mulut nya. Dengan segera ku tepis mulut nya yang membuat dia tertawa.”Capek kenapa,sayang?”tanya nya yang membuat ku menepis lagi pelipis nya.
“Menyusun baju itu melelahkan tahu,”keluh ku. Lalu mengambil ice coffe ku yang sudah di siapkan Edward.”Makasih Edward,”ucap ku dengan senyum manis. Michael melengos.”Aku aja di tampar,Edward di baik in. Ada apa nih?”goda nya. Otomatis membuat wajah ku memerah.
“Berisik,”ucap ku pelan tapi setajam pisau.”Lagipula Edward kan sudah memberikan ku ice coffe. Apa salah nya jika aku baik dengan nya?”aku mendengus. Kemudian menghirup ice coffe ku yang tidak pakai gula.
“Tidak pahit?”Develine menatap ku dengan heran.”Aku sudah terbiasa,”ujar ku santai.”Kita ngapain ketemuan disini?”
“Bicarain tentang titik pertemuan kita. Kita mau ketemuan dimana? Apa kita ketemuan langsung di bandara atau bagaimana?”tanya Edward. Dia mengeluarkan papan tulis kecil nya dan spidol berwarna hitam.
”Saran ku,kita ketemuan di rumah seseorang. Lalu bersama-sama pergi ke bandara,”Develine menyandarkan tubuh nya ke sofa.”Saran ku kita langsung saja ke bandara. Biar cepat,”Michael berdiri. Lalu dengan cepat menulis kata ‘Bandara 6am’.
“Hei! Kan belum di setujui!”Develine menghapus nya.”Lagipula mengapa pagi sekali?”
Edward memutar mata nya.”Indonesia ke London itu 13 jam lebih. Kita boarding jam setengah tujuh. Take off jam 7. Seharusnya jam setengah enam kita ke bandara. Michael saja yang salah nulis,”. Michael mencibir. Dia akhirnya meletakan kembali spidol ke tempat asal nya.
“Ya sudah kita langsung ke bandara saja. Biar cepat,”Develine meniru perkataan Michael yang membuat Michael memajukan sedikit mulut nya. Ingin rasa nya ku tampar dia agar berhenti membuat wajah nya seperti orang gila.”Baiklah. Aku juga setuju,”ujar ku yang sedari tadi diam.
Merepotkan.
Michael menghela nafas. Lalu dia melihat ku.”Memang begini kalau mau liburan.”
Aku memutar mata ku bosan. Michael memajukan mulut nya lagi.
Plak!
“Kau bisa mendengar pikiran ku yang tadi tapi tidak bisa mendengarkan pikiran ku yang sebelumnya? Sudah tiga kali ku bilang kalau kau memajukan mulut mu lagi,aku akan menampar mu. Dasar tidak peka!”ketus ku. Lalu duduk kembali ke sofa biru dan melipat tangan. Michael mengusap pipi nya,kemudian menampakan gigi rapi nya.”Hehehe,”nyengir nya.
Ketika aku ingin menampar nya lagi,Edward mencegah ku.”Sudah. Nanti kita tidak selesai-selesai lho,”ingat nya. Aku menarik nafas ku.”Iya,”ujar ku pelan. Lalu duduk kembali.
Develine terkikik. Dia melirik aku dan Michael secara bergantian.”Pasangan lucu,”
“Devel!”seru ku kesal. Develine terkikik lagi. Aku menghela nafas lagi. Menyebalkan sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Wish
Novela JuvenilIngat. Hanya itu yang bisa ku katakan setelah tidak lama melihat mu. Ingat lah aku. Lalu kau akan tahu seberapa besar aku mencintai mu, Dan seberapa besar kau mencintai ku. -Charlonna Kristina Quenna