#No, Develine!

1.2K 43 2
                                        

#No, Develine!

“Ugh,”geram Edward. Ia menepuk pundak Melodies dengan keras, berusaha untuk menyadarkan Melodies dari ketakutannya yang terus membara. “Melodies! Kita harus bergerak,”

Melodies akhirnya mengerjab pelan. Ia mengangguk. Kemudian menarik tangan Edward.

Develine memiringkan kepala nya.“Mau kemana kau, antagonis brengsek?”

“Hidup itu bukan sebuah kisah yang di tulis oleh penulis tak berpengalaman, hidup itu nyata!”kilah Edward dengan nada tinggi.

Langkah Edward dan Melodies berhenti ketika sebuah pohon kelapa jatuh di depan mereka. “Manusia memang mempunyai potensi lebih. Itulah mengapa tuhan membuat mereka sebagai khalifah bumi. Tetapi potensi Develine kuat sekali,”keluh Melodies lirih. Ia melihat Edward yang sedang mengontrol nafas nya, tetapi tak lama kemudian, Edward mengangguk pelan.

“Ya, sayang sekali aku lupa tentang kemampuan nya itu. Dia—Develine—bilang kalau dia tidak akan memakai kemampuan nya jika tidak di perlukan,”-Edward melirik Melodies sekilas-“Aku tidak menyangka dia menganggap hal ini benar-benar di perlukan. Kita hanya perlu menenangi nya sekarang.”

Sebuah batang pohon jatuh di atas kepala Edward jika Melodies tidak buru-buru mendorong tubuh nya.

Brak

“Tetapi,” Melodies menatap Edward takut. “Bagaimana cara nya?”

Edward mengigit bibir nya frustasi. “Entahlah,”

“Masih mau mesra-mesra an lagi?”

Suara dingin Develine terdengar menusuk telinga Melodies. Melodies melompat jauh ke sisi Edward, lalu merentangkan tangannya. “Jangan!”. Sesuai dugaannya, terlihat Develine tengah melipat dada nya di depan mereka. Agak jauh, tapi Melodies cukup melihat kebencian di mata Develine.

“Kau yang menyebabkan ini semua, bitch.”ucap Develine kasar. Mata nya menyipit lagi, membuat Melodies sedikit tercekat ketika sebuah sepeda melayang menuju diri nya.

Dengan sekejab, tubuh Develine berubah menjadi pixie dan melayangkan sebuah mantera pelindung di depannya.

“Kau tidak bilang, kau mempunyai kekuatan juga,”cetus Edward jengkel. Ia menepuk-nepuk celana nya yang di penuhi pasir. Lalu berdiri tegap, melirik Develine yang masih memandang nya tajam. “Lalu aku bagaimana?”

“Kau cowok,”tukas Melodies cepat. Dia menjatuhkan sepeda itu dan terbang menuju pundak Edward. “Cowok juga mempunyai potensi yaitu tenaga nya, keberanian, dan.. Yah pokok nya itu. Itulah yang di sebabkan mengapa cowok selalu menjadi kepala keluarga dan—AUCH!”

Tiba-tiba, tubuh Melodies terlempar dengan kencang ke arah pohon kelapa. Mata Edward melebar, ia melirik Develine dengan tajam. “Apa yang kau lakukan Develine?!”

Develine menaikan alis nya dengan angkuh. “Ada apa?”tanya Develine tak bersalah. “Apakah aku salah karena sudah menyakiti selingkuhan pacar ku?”

Edward merasa tangannya di kendalikan Develine. Dengan sekuat tenaga, Ia menggerakan tangannya dan berjalan menuju Develine. “Ini-bukan-yang seperti-ada-di-pikiran-mu,”ucap nya dengan nada tinggi. Ia mencengkram pundak Develine dengan kuat, berusaha menahan kekuatan Develine yang ingin mematahkan tangannya sendiri.

Develine memang manis, dan cantik. Wajah nya seperti barbie, dan suara nya lembut. Tetapi, jika dia sudah marah, sisi buruk nya bisa menimbulkan aura kegelapan yang membuat orang takut pada nya. Konyol? Memang iya. Tapi nyata nya memang seperti itu. Kita tidak bisa merubah kenyataan.

My Stupid WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang