(1)

8.1K 544 3
                                    

Gerbang terbuka. Ia masuk dengan motornya, menuntunnya masuk ke garasi. Melepas helm, dan berjalan masuk ke rumahnya.

"Selamat datang, Tuan Muda. Anda ditunggu Tuan dan Nyona di ruang keluarga," kata salah satu maid di rumah itu.

Sehun segera berjalan ke ruang keluarga, memenuhi panggilan kedua orang tuanya dengan menggerutu. Ia benar-benar benci dipanggil Tuan Muda.

"Kamu sudah pulang," kata ibunya, Nyonya Oh. Di sebelahnya, seorang laki-laki yang terlihat lebih muda darinya, sedang menatapnya.

"Siapa dia?" Tanya Sehun spontan. Ia berdiri diam.

"Ini Baekhyun. Sekarang, dia adalah bagian dari keluarga kita, Sehun." Jawab ibu.

"Apa?"

"Dia akan jadi adikmu. Apa kau senang? Sudah 16 tahun kan kamu hidup tanpa saudara, jadiㅡ"

"Kata siapa?" Sehun memotong perkataan ibunya.

"Sehun. Dia adalah anak dari keluarga Byun. Dia juga anak tunggal sepertimu. Orang tuanya bercerai dan meninggalkannya. Karena itu, kita harus merawatnya bersama kita," kata ayah. "Dia akan mulai bersekolah di sekolahmu besok. Kamu harus menjaganya."

"Dia bukan bayi." Kata Sehun singkat.

"Ah- ehm-" Baek mencoba ikut berbicara. Tapi ia kembali bungkam ketika Sehun menatapnya dingin.

"Sementara belum ada kamar untuknya, tidak mungkin dia tidur di kamar tamu. Jadi dia harus tidur bersamamu." Jelas ayah.

"Yang benar saja?" Ucap Sehun, kaget.

Ibu berdiri, dan menarik Baekhyun untuk ikut berdiri. Ia menyuruh Baekhyun untuk berbenah, dan meminta Sehun mengantarnya ke kamar.

Sehun memutar bola matanya. Berbalik, lalu berjalan ke kamarnya di lantai atas. "Cepat."

"B-baik," Baekhyun bergegas mengikuti hyung barunya. Jantungnya berdegup kencang. Sehun benar-benar menakutkan.

Sehun membuka pintu kamarnya kasar. Ia berdiri di ambang pintu. Memberi isyarat pada Baekhyun untuk segera masuk, dan Baekhyun menurutinya.

Baekhyun terdiam setelah meletakkan kopernya di depan lemari.

"Apa yang kau lakukan? Keluar dari sini." Kata Sehun datar. Baekhyun menatap Sehun bingung.

"A-apa?" Tanya Baekhyun, mencoba mengulang perkataan Sehun.

"Kubilang keluar dari sini! Ini kamarku, dan aku harus ganti baju, bodoh."

"M-maaf, Hyung. A-aku akan s-segera keluarㅡ"

"Apa kau ini gagap?" Tanya Sehun dengan nada tinggi.

Baekhyun mengabaikan pertanyaan Sehun. Ia menidurkan kopernya dan mengambil pakaian.

"Kau tidak dengar perkataanku? Kubilang keluㅡ"

"Oppa!" Suara gadis kecil terdengar. Sehun mencari sumber suara. Itu Hani, gadis kecil berumur 5 tahun yang merupakan sepupunya.

Hani melompat ke gendongan Sehun. "Hani? Sejak kapanㅡ"

"Aku baru datang!" Jawab Hani riang, seperti biasanya. Tiba-tiba, pandangannya teralihkan pada Baekhyun yang juga sedang memandanginya. "Wah, siapa ini?"

"Bukan siapa-siapa," jawab Sehun datar. Ucapan itu cukup melukai hati Baekhyun.

"Benarkah? Lalu kenapa dia ada di kamar Oppa?" Tanya Hani lagi. Ia turun dari gendongan Sehun dan berlari ke arah Baekhyun.

"Ah, halo," ucap Baekhyun ragu.

"Oppa ini keren sekali! Kenapa ada di sini?" Tanya Hani polos.

"M-mulai saat ini aku bagian dari keluarga Oh," jawab Baekhyun sambil tersenyum lembut.

"Hebat! Kalau begitu kau Oppaku juga!" Kata Hani sambil memeluk kaki Baekhyun.

Baekhyun tersenyum tipis setelah melihat Sehun yang menatap mereka sinis.

"Maaf, Hani. Aku harus keluar dulu. Sehun Hyung akan mengganti pakaiannya," kaya Baekhyun sambil berusaha berjalan keluar.

"Kenapa harus keluar? Kalian berdua kan laki-laki! Lagi pula kalian bersaudara. Bukannya itu boleh?"

Baekhyun hanya tersenyum sambil menggandeng tangan Hani, keluar dari kamar Sehun. Sehun menahan bahu Baekhyun sambil berbisik.

"Aku akan mengawasimu."

.

[ tbc ]

.

glad ( sebaek ff )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang