Taka turun dari mobilnya. Ia pun pergi menuju ke sebuah toko bunga yang kebetulan dekat dengan mobil tempat ia berhenti.
Taka berniat untuk membeli bunga karena Hideko tak membawa bunga sebagai persembahan makam kedua orang tua Hideko.
"Dasar gadis itu" batin Taka
Berbagai jenis bunga terpajang di depan toko. Mulai dari bunga Mawar, bunga lily, dan berbagai macam lainnya membuat Taka sedikit bingung. Sudah lama sekali Taka tak membeli bunga. Bahkan Taka tak ingat kapan terakhir kali ia memberikan bunga dan pada siapa, dia sudah lupa. Taka pun melihat-lihat terlebih dahulu dan mencoba untuk mencium aroma bunganya sebelum memutuskan untuk membelinya.
"Ingin mencari bunga jenis apa, Tuan?" seorang wanita yang bekerja sebagai penjaga toko pun menghampiri Taka
"Aku ingin bunga yang paling wangi" jawab Taka yang masih melihat-lihat bunga
"Silakan kemari" ucap si penjaga toko seraya masuk ke dalam toko untuk memperlihatkan bunga yang Taka inginkan
Taka pun mengikuti dari belakang sembari melihat-lihat bunga yang terpajang rapi.
"Mawar merah yang paling banyak dicari disini" pelayan Toko memberi tahu seraya menunjukan mawar merah
"Mawar putih juga tak kalah wanginya" lanjut si pelayan seraya menunjukan buket satunya
Taka mengambil kedua buket bunga dari pelayan toko. Ia pun mencium aroma mawar satu per satu.
"Aku ambil keduanya," ucapnya, lalu menjeda "tunggu, Mawar merahnya tambah satu lagi"
"Baik tuan"
Taka menyerahkan kembali kedua buket bunga pada pelayan toko untuk membayarnya, si pelayan toko pun pergi menuju ke meja kasir, sedangkan Taka mengikuti pelayan itu.
Setelah membayar, Taka langsung kembali menuju mobilnya.
Taka membuka pintu mobilnya, nampak Hideko yang sudah membuka matanya dan posisi kursi yang tegak kembali. Mungkin gadis itu bingung kenapa tiba-tiba Taka tak berada di dalam mobil.
Hideko memandang heran "kau dari mana?" tanyanya dengan mata yang masih nampak lesu
"Aku baru saja membeli bunga" jawab Taka seraya menutup pintu mobilnya, "mana bisa kalian mengunjungi makan tanpa membawa bunga" lanjutnya seraya menghidupkan mesin mobil
Hideko melupakan satu hal yang penting. Ia lupa untuk membeli bunga untuk ia letakkan pada makam ayah dan ibunya
Hideko memijit keningnya "Astaga aku lupa" tuturnya
Mereka melanjutkan perjalanan ke Yokohama. Tak ada percakapan sejak Taka kembali menyetir mobilnya. Taka yang membeli dua jenis bunga bukan cuma alasan untuk ditaruh di makam orang tua Hideko saja, namun satu jenis bunga satunya akan Taka berikan pada Hideko. Namun saat ini ia bingung harus memulai percakapan dari mana. Padahal Taka dikenal pandai berkomunikasi dengan seorang wanita, namun tidak dengan Hideko. Ada rasa canggung di hatinya pada gadis di sampingnya. Menurutnya, Hideko adalah gadis berbeda dari gadis manapun, bahkan Aya sekalipun.
"Hideko" Taka akhirnya buka suara
"Hmm?" Hideko menoleh pada Taka
"Bunga ini.. Untuk makam kedua orang tuamu" sambil menyetir Taka mengambil dua buket bunga dari dalam kantong plastik dengan tangan kirinya. Ia memberikan bunga Mawar berwarna merah pada Hideko
Hideko diam. Ia merasa kalau Taka banyak membantunya sejak kemarin. Perasaan tak enak hati mulai muncul di benaknya. Namun jika menolak, itu sama saja sudah membuang uang dengan percuma, itu yang Hideko katakan di benaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE 24K
Fanfiction++BEBERAPA CHAPTER DIPRIVAT++ Setelah kematian orang tuanya, kehidupan Hideko menjadi rumit. Semua Harta benda dirampas begitu saja oleh orang terdekatnya, yang membuat Hideko dan adiknya tinggal di tempat yang kumuh. Namun pada akhirnya, Hideko ber...