13 (You First)

141 19 10
                                    

Mereka telah melahap ramen buatan Hideko hingga habis. Terutama Taka, terlihat sama sekali tak menyisakan apapun di dalam mangkuknya. Begitu juga Hideki, ia sangat lahap memakan ramennya. Karena tentu saja, saat ini tengah jam makan siang. Sedangkan Hideko tak mampu lagi menghabiskan ramennya karena perutnya sudah terasa penuh. Ia menyisakan sebagian mie di dalam mangkuknya.

"Aku kenyang" imbuh Hideko seraya menggeserkan mangkuk ramennya sedikit ke depan.

Taka berdiri, ia pun berjalan mendekati pagar besi bercat putih yang membatasi batas aman. Setelah membereskan bekas makan, Hideko pun menghampiri Taka yang sedang memandangi laut Yokohama.

"Nee chan, aku pinjam ponselnya" ucap Hideki seraya mengulurkan tangannya meminta. Hideko pun memberikan ponselnya yang ia keluarkan dari tasnya.

"Udaranya sangat segar" imbuh Hideko membuka percakapan

"Kau benar. Udaranya sangat segar saat diatas sini" jawabnya

Tangan Hideko menyangga kepalanya yang bersandar di pagar "terakhir kali aku datang ke sini bersama teman-teman ku" ucap Hideko yang terdengar lemah namun wajahnya tersenyum, menunjukan bahwa ia tetap tegar.

Taka menoleh pada Hideko "Hideko, jangan katakan apapun yang membuatmu sedih"

Taka memegang kedua bahu Hideko "Aku takkan membiarkanmu mengatakan banyak hal yang membuatmu bersedih. Aku mengajakmu kesini supaya kau bahagia. Ingat itu!" ucapnya tegas.

Hideko memandang nanar retina mata Taka "Mo.. Mori san..." ucap Hideko terhanyut olehnya

Taka pun melepaskan tangannya dari bahu Hideko.

"Go.. Gomen ne.." tutur Taka lembut seraya menjauhkan tangannya dari bahu Hideko. "Aku hanya tak tahan melihatmu bersedih" lanjutnya.

Hideko membuka mulutnya, terharu dengan sikap Taka. Perlahan setetes air mata keluar dari ekor mata Hideko. Gadis itu pun menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Hei, kenapa kau menangis" ucapnya berbisik. Taka merangkul bahu Hideko dan menariknya di dekapannya supaya tak terlihat oleh pengunjung lain.

Hideko terharu atas perbuatan Taka hari ini. Entah mengapa hati Hideko mengatakan kalau Taka sangat peduli terhadapnya,
bahkan ia merasa nyaman berada di dekat Taka.

Hingga tanpa sadar Hideko memeluk Taka

"Mori san, arigatou"

Taka pun membalas pelukan Hideko.

Hideko merasa nyaman berada dipelukan pria yang telah peduli kepadanya. Hangat tubuhnya, wangi parfumnya yang khas berhasil membuat Hideko terhanyut. Hatinya terasa damai, ia merasa Taka telah menyalurkan kasih sayang di hatinya yang tak pernah lagi ia dapatkan selain dari adiknya.

Dan ini pertama kalinya Hideko memeluk dan dipeluk oleh pria dewasa.

"Ehh!!" Hideko terlonjak kaget dan mendorong tubuh Taka supaya menjauh darinya. "Gomen" lanjutnya.

Taka menggaruk kepalanya karena salah tingkah ketika mendapat pelukan dari gadis yang ditaksirnya. Taka pun mengukir senyuman di bibirnya.

Hideko menghapus jejak air mata di pipinya. Hideko merasa kalau hari ini ia menunjukan sikap yang berlebihan di hadapan Bos nya.

"Maaf, akhir-akhir ini aku sedikit emosional" imbuh Hideko yang sudah membalikan badannya ke arah pemandangan laut.

"Itu Bagus, kan? Setidaknya beban pikiranmu terluapkan" jawab Taka.

LOVE 24KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang