beberapa jam telah berlalu. kini tubuh gadis bersurai pendek itu terbungkus oleh selimut yang cukup tebal. Ya, beberapa jam yang lalu, tepat saat tengah malam, dirinya tengah asyik menghabiskan waktu bersama dengan Taka. ia menghabiskan seluruh malamnya bersama pria yang dicintainya. Saling mengungkapkan perasaan masing-masing, akhirnya rasa canggung di dalam hati kedua insan itu menghilang seperti debu ditiup angin.
Kini, Hideko dan Taka akan memulai kehidupan yang baru. menjalankan kehidupan yang persis seperti biasanya sebagai staff dan atasan. namun kini lebih dari sekadar itu. mereka sudah menjadi sepasang kekasih. Walaupun pada awalnya Taka sangat sulit meyakinkan Hideko, namun Ia akhirnya berhasil menaklukan hati sang pujaannya. Karena bayangan tentang Aya masih terngiang di dalam pikirannya, Hideko takut jika Aya akan menyerangnya seperti waktu lalu.
Tepat pukul 09:03, Hideko membuka matanya, melihat seisi langit-langit kamarnya penuh dengan warna putih. Ia jadi telat bangun dan sarapan karena semalam.
"ah, Hideki...!"
Seketika, Hideko langsung asal menyingkirkan selimut yang masih membungkus sebagian tubuhnya. Hideko langsung bergegas membuat sarapan untuk sang adik. Dan tentu saja ia membersihkan tubuhnya dulu.
Hideko membuka sebagian pintu kamar Hideki "Hide kun... apa kau sudah bangun?" panggilnya, menunjukkan wajahnya dari balik pintu.
"nee chan, ayo bergabung dengan kami"
Hideko terkejut melihat penampakan pria yang baru saja berpisah beberapa jam yang lalu. sejak kapan dia ada di sini? begitu pikirnya.
"Taka san, kenapa kau kemari?" ucapnya, melongo.
"hei, kenapa kamu masih berdiri mematung disitu? ayo sarapan dengan kami"
Ya. Taka membawa banyak sekali sarapan di dalam kamar Hideki. Pria itu membawa pancake untuk tiga orang.
"apakah malam ini tidurmu nyenyak, Hide kun?"
"ya, Nii chan" jawab Hideki dengan mulut penuh makanan.
Dengan masih memasang wajah bingungnya, Hideko menghampiri Taka, dan duduk di sampingnya.
"Taka san" seru Hideko, memandang sisi samping wajah Taka
Taka menoleh, menyungging senyuman pada gadisnya "kenapa?"
"kau selalu seperti ini. selalu membuat kerepotan"
Taka mengernyitkan keningnya "apa aku selalu merepotkanmu?"
"ya! membuatku kerepotan untuk membayar semua jasa-jasamu untukku"
Taka menghela nafas panjang, tertawa kecil mengetahui begitu luasnya hati Hideko. sampai sesuatu hal yang kecil saja diperhitungkan.
"aku melakukan ini adalah hal yang wajar" ucap Taka, melirik gadisnya sejenak dengan mulut mengunyah makanan.
"wajar?" seru Hideko
Taka melirik Hideki yang sedang sarapan sembari memainkan ponsel Taka "karena aku kekasihmu"
cup!!
Taka mencuri ciuman di pipi Hideko. Mata Hideko terbelalak, tubuhnya jadi kaku setelah menerima surprise dari Taka. Dengan posisi mata yang masih sama, Hideko melirik Taka sembari menyentuh pipi bekas jejak milik Taka.
"Taka san. Bagaimana kalau sampai Hideki lihat??" Suaranya dibuat mengecil supaya tak terdengar Hideki.
Sedangkan pria itu tak menggubris. Ia masih terus memakan pancake sambil menunjukan senyuman genitnya.
Sebelumnya, Taka telah mengajak Hideko dan sang adik pergi ke Disneyland Tokyo. Taka ingin sekali menghabiskan waktu bersama dengan Hideko, sama seperti yang pernah mereka lakukan dulu. Dengan hubungan baru ini, Taka ingin menciptakan sebuah pengalaman menyenangkan bersama Hideko. Ia ingin sekali lebih dekat dengannya, menjadi orang yang paling Hideko butuhkan. Dan tak lupa dengan sang adik, Taka ingin menjadi kakak laki-laki sekaligus ayah untuk Hideki. Mengisi dan menemani masa kanak-kanak Hideki hingga besar nanti. Sungguh, Taka ingin mengisi ruang kosong kehidupan Hideko dan Hideki yang telah direnggut oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE 24K
Fanfiction++BEBERAPA CHAPTER DIPRIVAT++ Setelah kematian orang tuanya, kehidupan Hideko menjadi rumit. Semua Harta benda dirampas begitu saja oleh orang terdekatnya, yang membuat Hideko dan adiknya tinggal di tempat yang kumuh. Namun pada akhirnya, Hideko ber...