Kalian ngerasa aneh gak, tiba-tiba Toruka baikan di chapter sebelumnya? Nih aku Kasih ceritanya ^_^
Udara di pagi hari terasa menyejukan di kulit. Hembusan angin kecil membelai wajah tirus Taka yang tengah termenung sendiri di balkon di dekat ruang kantor kerjanya. Wajahnya nampak lesu, memandangi hiruk pikuk kota Tokyo yang tak pernah tidur. Helaan nafasnya seakan ia telah membuang beban yang berkecamuk di hatinya, namun apa daya, beban itu tak kunjung mereda di dalam otaknya. Tangannya menyeka rambutnya, berusaha membuang emosi yang terus bergentayangan di dalam pikirannya.
Hideko
Nama wanita itu terus bergentayangan di kepalanya. Pria muda itu tak bisa melepaskan nama gadis itu di dalam pikirannya. Terus melayang-layang, sehingga ia tak bisa fokus pada pekerjaan Over Time nya.
***
Pria di seberang sana, yang bersebelahan dengan ruang kerja Taka juga sedang termenung sendiri di ruang kerjanya, Toru Yamashita. Sudah hampir satu bulan ia diabaikan oleh sahabatnya, Taka. Pertanyaan demi pertanyaan yang bergejolak di hatinya mencari tahu sebab sahabatnya itu marah padanya, akhirnya ia mendapatkan jawaban itu tanpa ia duga sebelumnya. Aya, wanita yang kini menjadi istrinya lah penyebab Taka seperti ini.
Taka mencintai Aya seperti dirinya.
Namun takdir berkata lain. Andaikan saja waktu bisa diputar, Toru bisa saja rela berkorban menyerahkan Aya pada Taka. Namun kini dirinya lah yang menjadi suami Aya. Toru merasa tak bisa melakukan apapun selain meminta maaf. Walaupun Toru mendengar kalau ada wanita yang mampu menggantikan posisi Aya di hati Taka, namun perasaan tidak enak hati terus melekat di hatinya.
"Apakah Taka bersedia memaafkan aku?"
Toru berdiri, merapikan kemejanya yang sedikit kusut lalu pergi meninggalkan ruangannya.
Langkah kakinya mengantarkannya tepat di depan pintu kantor Taka. Tangannya terangkat, siap akan mengetuk pintu, namun pergerakan tangannya terhenti. Padahal diantara tangan dan pintunya hampir tak berjarak.
Toru menarik nafas, merilekskan pikiran negatifnya. Ia takut menerima penolakan lagi dari Taka. Selang beberapa detik berlangsung, pria berbadan jangkung itu pun akhirnya berani, bahkan ia langsung masuk tanpa mengetuk pintu dahulu.
Toru menutup pintunya, melangkah perlahan menyusuri ruangan yang redup itu. Sorot matanya mengarah ke seluruh penjuru ruangan, namun tak ada Taka dimanapun. Hingga akhirnya ia melihat sebuah cahaya dari pintu yang setengah terbuka. Tanpa berlama-lama, ia pun mendatangi sumber cahaya tersebut.
Toru membuka pintu lebih lebar dan tibalah ia di sebuah balkon kecil. Dimana ia melihat seorang pria kurus sedang berdiri menyendiri di sudut balkon. Pria itu kembali mengambil nafas untuk menguatkan nyalinya menghadapi Taka yang sedang tak bersahabat itu. Toru berjalan, hingga akhirnya tangan besarnya menepuk pundak Taka.
"Taka kun" panggil Toru.
Taka sedikit terlonjak kaget, ia pun berbalik arah menghadap pria yang membuyarkan lamunannya.
"Toru kun, kenapa kau kemari?" tanyanya yang sedikit melirik Toru dari atas hingga ke bawah.
Toru menelan ludahnya ketika melihat ekspresi Taka yang masih terlihat tak bersahabat "Taka kun, bisa kita bicara?"
Taka membuang muka "masalah pekerjaan biarlah nanti saja dibahas. aku sedang ingin sendiri"
"Tapi ini penting" Toru memaksa
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE 24K
Fanfiction++BEBERAPA CHAPTER DIPRIVAT++ Setelah kematian orang tuanya, kehidupan Hideko menjadi rumit. Semua Harta benda dirampas begitu saja oleh orang terdekatnya, yang membuat Hideko dan adiknya tinggal di tempat yang kumuh. Namun pada akhirnya, Hideko ber...