[3]

291 39 13
                                    

Di sisi lain, Soonyoung baru saja mendapat penolakan. Pesan terakhir yang dikirimnya tidak dibalas tetapi sudah dibaca. Berarti itu penolakan bukan ?! Gadis yang menarik.

Soonyoung memasukan ponselnya ke dalam saku celana dan berjalan keluar gerbang kampus sambil terus memperhatikan keadaan kampusnya.

Perhatiannya tersita oleh kerumunan laki - laki. Karena penasaran, dia mencoba mengintip dari sela - sela kerumunan itu. Agak sulit, tapi dapat terlihat seorang gadis di tengah - tengah gerombolan itu. Gadis itu terlihat pucat dan ketakutan.

"Chogiyo !!" Soonyoung menerobos kerumunan itu. Dan tanpa permisi merangkul gadis itu. Membuat gadis itu tersentak. Seketika Soonyoung langsung mendapat sorot mata tajam dari fans gadis itu.

"Siapa kau ?" Salah seorang dari kerumunan itu angkat bicara.

"Na ?! Aku teman spesial gadis ini. Benarkan ?!" Soonyoung menatap gadis itu. Berharap gadis itu mengerti maksudnya.

Gadis itu pun mengangguk. Dengan kesal semua kerumunan itu menjauh. Tapi Soonyoung yakin orang - orang itu tidak akan menyerah mendekati gadis ini.

Soonyoung menurunkan tangannya dari pundak gadis itu. "Kau tidak apa - apa ?"

Gadis itu masih menunduk dan tidak berkata apa - apa. Soonyoung berusaha menatap wajah si gadis. Gadis itu terkejut dan wajahnya lebih pucat lagi saat Soonyoung muncul tiba - tiba di depan wajahnya.

"Ya !!! Wajahmu sangat pucat. Apa kau sakit ?? Atau orang - orang itu melukaimu ??" Khawatir Soonyoung.

Gadis itu menggeleng. "Kamsahamnida." Suara gadis itu benar -benar kecil. Bahkan Soonyoung hampir tidak mendengarnya.

Tringgg..

Gadis itu mengambil ponsel di tasnya.

"Yeoboseyo, eonni." Bahkan saat menjawab telepon pun suaranya sangat kecil.

"Ne.."

"Aku permisi. Sekali lagi terima kasih." Kata gadis itu membungkuk dan melangkah pergi.

"Aigoo.. Apa gadis itu memiliki penyakit dengan tenggorokannya ??" Ucap Soonyoung. Menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia benar - benar dikelilingi gadis yang menarik.

Dia pun kembali melanjutkan perjalanannya.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Jihoon-ah..." Panggil Soonyoung mendapat pandangan heran dari semua pengunjung cafe.

"Tidak bisakah kau kecilkan suaramu. Ini bukan hutan." Kesal Jihoon.

"Satu lagi. Panggil aku Woozi jika di sini." Tambah pria bertubuh pendek itu.

"Siap." Ucap Soonyoung sambil memberikan hormat layaknya prajurit perang.

"Ada yang ingin kau bicarakan ?" Tanya Jihoon.

"Banyak."

"Kalau begitu di ruanganku saja." Soonyoung mengikuti Jihoon dari belakang yang melangkah menuju ruang kerjanya.

Cafe ini milik ibu Jihoon dan sudah diberikan padanya. Walau dia tidak suka, bahkan dia benci bekerja di cafe ini, dia tetap menjalaninya. Karena Jihoon masih bisa mengembangkan kemampuan bermusiknya dengan menjadi musisi cafe.

Secret Love [Hoshi & Woozi Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang