[23]

246 32 16
                                    

Di pagi yang tenang ini, Jihoon sedikit tersadar dari tidurnya. Tapi dia tidak ingin bangun sehingga matanya tidak ia buka.

"JIHOON-AHHH..." Namun Soonyoung tidak membiarkannya. Teriak Soonyoung mengganggu niat Jihoon untuk kembali tidur.

"JIHOON-AH.. SAENGIL CHUKHA HAMNIDA.." Jihoon membenamkan kepalanya dengan bantal guna meredakan suara berisik Soonyoung.

"Saengil chukha hamnida..
Saengil chukha hamnida..
Sarang haneun Jihoonie..
Saengil chukha hamnida..."

"Soonyoung-ah.. Kecilkan suaramu !! Kau mengganggu tidurku." Kesal Yoongi yang berteriak dari kamarnya.

Soonyoung langsung menghentikan aksinya mengganggu Jihoon. Sebaliknya Jihoon merasa terselamatkan karena Soonyoung tidak akan bisa melawan Yoongi.

"Irona Jihoon-ah.." Mungkin terlalu cepat untuk Jihoon merasa senang. Soonyoung kembali berusaha membangunkannya walau dengan suara yang agak dikecilkan.

"Kwon Soonyoung, kau sangat berisik."

"Sekarang aku tidak akan kesal jika kau menyebut marga itu." Balas Soonyoung yang menggagalkan niat Jihoon untuk membuatnya kesal.

"Mentang - mentang sudah berbaikan, kenapa kau tidak pulang saja sekalian biar tidak menggangguku lagi." Ketus Jihoon.

"Jadi kau mengusirku ?! Nanti kau kehilangan aku. Aku masih ingin bersamamu. Kalau bisa selamanya." Kata Soonyoung membuat Jihoon merinding.

"Hentikan itu !!! Kenapa kau menggangguku sepagi ini ??" Gerutu Jihoon masih membenamkan kepalanya dengan bantal.

"Kau lupa ?!? Hari ini Hayeon akan berangkat. Ini hari terakhir kita akan bertemu Hayeon. Tidak mungkin kau akan melewatkan ini bukan !?"

Nde. Hari ini keberangkatan Hayeon ke Inggris. Dia tidak mungkin melupakannya, dia hanya tidak ingin mengingatnya. Setiap mengingat itu ada kehampaan tidak jelas yang hinggap di hatinya. Dia tidak pernah tau kepergian seorang teman akan berefek seperti ini.

"Rasanya aku sangat malas pergi hari ini." Balas Jihoon.

"Ada apa denganmu !! Beberapa hari kemarin kau sangat bersemangat memberikan kenangan yang menyenangkan untuk Hayeon. Aku tidak tau apa yang sedang kau lakukan, tapi jika kau tidak datang itu hanya akan membuat Hayeon sedih." Ceramah Soonyoung di depan pintu Jihoon.

Beberapa lama Jihoon tidak membalas ucapannya. Soonyoung ingin kembali menceramahinya, tapi pintu itu sudah terbuka terlebih dahulu dan memunculkan wajah Jihoon yang terlihat lesu.

"Jihoon-ah.. aku tidak tau kau sepucat ini. Apa kau sakit ?" Soonyoung yang tadinya kesal kini berubah khawatir.

"Nan gwaenchana. Aku hanya sedikit bingung." Soonyoung menatap Jihoon ikut kebingungan.

"Rasanya seperti ada yang hilang dan terasa hampa."

Soonyoung mengedipkan matanya beberapa kali. "Sejak kapan kau merasakan ini ?"

"Entahlah. Aku tidak ingat. Tapi akhir - akhir ini rasanya semakin jelas dan menggangguku."

Soonyoung kembali berkedip dan berusaha menahan tawa. "Kau ini polos sekali." Jihoon mengerutkan keningnya.

"Ada buruknya juga tidak pernah berpacaran selama 21 tahun. Untungnya aku tidak separah itu."

"Apa maksudmu ? Kau juga baru saja merasakan pacaran tahun ini. Jangan merasa kau ada di atasku. Kita itu sama saja." Jawab Jihoon kesal.

"Pokoknya apapun yang kau rasakan, aku ingin kau tetap ikut mengantar keberangkatan Hayeon." Tekan Soonyoung.

"Tapi aku benar - benar malas." Ucap Jihoon sambil berusaha melangkah kembali ke dalam kamar.

Secret Love [Hoshi & Woozi Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang