[5]

224 35 8
                                    

Hayeon bergegas menuju Hoonzi cafe untuk menyelesaikan urusannya dengan Soonyoung. Beruntung Daseol memiliki kelas sampai sore. Jadi dia tidak perlu membawa anak itu. Daseol hanya akan memperlambat langkahnya.

Hayeon memperhatikan setiap meja yang ada di cafe itu. Soonyoung belum ada di setiap meja. Jadi dia memilih duduk di tempat yang biasanya dia tempati.

"Kau sudah datang ?" Hayeon mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang bicara dengannya.

Pertama kali yang dilakukannya adalah mengerutkan kening ketika melihat Soonyoung yang berpakaian pelayan.

"Aku bekerja di sini." Kata Soonyoung. Tidak menunggu Hayeon bertanya.

"Aku tidak tanya." Ketusnya.

"Tapi ekspresimu seperti sedang bertanya."

"Jangan banyak basa basi. Sekarang kita bicara." Tegas Hayeon.

"Kau tidak mau pesan sesuatu dulu ?"

"Aku tidak ada waktu." Soonyoung langsung duduk dihadapan Hayeon setelah mendapat jawaban tegas itu.

"Apa maumu sebenarnya ?" Tanya Hayeon langsung.

"Aku kan sudah memberitahumu, aku ingin berteman denganmu."

"Kenapa kau ingin berteman denganku ?"

"Apa berteman butuh alasan ? Aku hanya ingin menambah teman." Jawab Soonyoung.

"Dari semua orang kenapa harus aku ?"

"Memang apa salahnya ? Mungkin saja kita bisa bertukar pikiran karena aku suka dengan ceritamu dikertas yang ku berikan saat itu."

"Lelucon. Alasan yang tidak logis."

"Lalu kau ingin aku menjawab apa ?" Bingung Soonyoung.

"Soon--"

"Hoshi. Aku dipanggil Hoshi di sini."

Hayeon menghela nafas keras. "Hoshi-ssi, aku tidak tau tujuanmu sebenarnya mendekatiku seperti apa. Tapi aku tidak ingin mempunyai teman sepertimu."

"Lalu kau ingin berteman dengan orang seperti apa ?" Soonyoung mengerutkan keningnya. Dia tidak habis pikir dengan jalan pikiran gadis dihadapannya ini.

"Aku tidak ingin memiliki teman."

"Wae ?"

"Itu bukan urusanmu. Sekarang jangan pernah muncul lagi dihadapanku. Walau kau menganggapku sebagai teman atau apapun itu." Hayeon beranjak dari kursi.

Soonyoung mendongakkan kepalanya. Melihat Hayeon dengan tatapan santai. Tatapan berbeda yang ditunjukkan oleh seorang Soonyoung. "Kau lebih aneh dari yang ku bayangkan. Baik jika kau tidak ingin menganggapku temanmu. Tapi aku tidak menjamin akan merahasiakan jati dirimu sebagai A--"

Hayeon memberikan tatapan menyeramkan pada Soonyoung. Namun itu tidak mengintimidasinya sama sekali. Soonyoung malah senang bisa memancing emosi gadis ini.

"Dari awal kau memang ingin membukanya bukan ?" Sinis Hayeon.

"Kau yang memaksaku untuk melakukan ini."

"Tidak ada pertemanan yang dipaksakan."

"Pengecualian untukmu." Soonyoung mmbalasnya tanpa beban. Ooh ini bukan Soonyoung. Tapi Hoshi. Sisi yang menyeramkan dan 2× lebih menyebalkan dari Soonyoung.

Hayeon kembali ke tempat duduknya. Menatap Soonyong dengan serius.

"Katakan 1 alasan, kenapa aku harus berteman denganmu !"

Wajah serius Soonyoung menghilang dan digantikan dengan senyumam manis yang menghilangkan kedua matanya.

"Aku ingin kau merasakan kegembiraan saat bersamaku."

Hayeon mulai menimbang - nimbang keputusannya. Sedangkan Soonyoung menunggu dengan tak sabaran.

"Tidak berkesan." Soonyoung memberikan raut kecewa.

"Tapi.. asal kau tidak membuka rahasiaku itu. Aku mau berteman denganmu."

"Aku janji." Soonyoung menyetujuinya dengan semangat.

Hayeon berharap ini adalah keputusan terbaiknya. Dia tidak ingin kembali merasakan hal yang sama seperti yang dialaminya dulu.

"Woozi-ya, kemarilah !!" Panggil Soonyoung.

"Wae ?" Tanyanya datar.

"Perkenalkan ini Hayeon, orang yang ku ceritakan waktu itu." Semangat Soonyoung.

"Aku tidak tertarik memperkenalkan diri." Malas Hayeon.

"Aku hanya ingin memperkenalkan teman baruku pada sahabatku." Ucap Soonyoung.

"Aku tidak ingin menambah teman, kau saja sudah menyusahkanku." Ketus Hayeon.

"Jika kau memang tidak ingin berkenalan denganku. Tidak apa. Tapi harusnya kau tidak mengabaikan orang yang sudah tersenyum untukmu. Apalagi setelah mengetahui sikap burukmu. Setidaknya bersikaplah lebih baik, sebelum kau menyesal." Ceramah Woozi.

"Woozi-ya.." Soonyoung mengejar Woozi yang pergi tanpa permisi. Emosinya membuat pria itu tidak ingin melihat wajah gadis kasar itu. Dia tidak habis pikir Soonyoung mau berteman dengan orang tidak tau sopan santun seperti itu.

Hayeon yang memang tidak merasa bersalah dengan sikapnya hanya melihat dua orang itu pergi menjauh darinya.

"Huh !!" Akhirnya kembali sendiri.

Dia tau Woozi adalah salah satu pembaca blognya. Tapi Woozi tidak tau jika Hayeon adalah penulis yang menjadi inspirasinya beberapa hari lalu. Jadi Hayeon tidak keberatan jika harus bersikap biasa pada orang itu.

Semoga Soonyoung tidak memberitahukan identitasku pada Woozi. Harap Hayeon.

°•♡•°

Next Chapter >>
   
   
   
"Ini hadiah dariku.."
  
  
  
"Maafkan aku yang tidak mengatakan alasan sebenarnya padamu."
   
    
   
"Aku ingin tetap bersamamu."

°•♡•°

Secret Love [Hoshi & Woozi Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang