[10]

197 32 16
                                    

Soonyoung melihat jam di layar ponselnya. Dia baru saja menyelesaikan kelas koreografinya dan berniat ingin menemui Hayeon.

Hayeon bilang dia sudah tidak ada jam sampai sore nanti. Berarti gadis itu sedang ada di perpustakaan. Sedikit kemungkinan dia ada di cafe karena sebentar lagi ujian.

"Daseol-ah.." Panggil Soonyoung saat melihat Daseol diambang pintu.

Tidak hanya Daseol yang menengok, tapi semua orang yang mendengar suara Soonyoung menengok ke arahnya.

Ada apa dengan semua orang ??! Kenapa mereka ikut menengok ?? Apa mereka bernama Daseol ?

"Soonyoung sunbae." Daseol menunduk malu. Suaranya kembali mengecil.

"Kita bertemu lagi." Daseol membalasnya dengan senyuman manis yang mampu membuat Soonyoung gugup.

"Kau mau ke perpustakaan ?" Tanya Soonyoung. Berusaha menghilangkan kegugupannya. Daseol mengangguk.

"Kalau begitu kita masuk bersama saja. Aku juga ingin ke dalam." Untuk kedua kalinya, Daseol mengangguk. Soonyoung pun membuka pintu tersebut dan mempersilahkan Daseol masuk terlebih dahulu.

Sekali lihat, Soonyoung sudah dapat melihat Hayeon yang serius bersama kekasihnya. Laptop kesayangannya. Soonyoung berjalan santai menghampiri Hayeon.

Tapi.. Tanpa Soonyoung sadari. Daseol mengikutinya dari belakang.

"Hayeon-ah.." Hayeon mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang memanggilnya.

"Untuk apa kau kemari ??!" Sinis Hayeon dan itu membuat Soonyoung bingung.

"Bukannya aku biasa menghampirimu di sini ?!?" Kata Soonyoung.

"Bukan kau. Tapi di belakangmu." Soonyoung memiringkan badannya dan memperjelas tampilan Daseol.

"Kalian saling kenal ?" Tanya Soonyoung.

"Eonni~"

"Eonni ??" Soonyoung semakin bingung. Hayeon tidak pernah bilang dia punya adik perempuan. Tapi dia memang jarang membicarakan hal pribadi.

"Kenapa kau ke sini ??!" Soonyoung merasa ada yang tak beres dengan hubungan Hayeon dan Daseol.

"Aku hanya ingin pulang bersama eonni nanti." Hayeon mencibir pelan.

"Kau kan sudah bisa pulang sendiri."

"Beberapa hari ini aku merasa ada yang mengikutiku. Aku takut." Soonyoung melihat tangan Daseol bergetar. Dia tidak tega melihat seorang gadis ketakutan sepert ini. Tapi dia tidak bisa ikut campur pada urusan yang tidak dia ketahui.

"Hari ini aku akan belajar sampai malam." Alasan Hayeon.

"Gwaenchana. Aku juga ada kelas sampai sore hari ini." Jawab Hayeon.

Hayeon menyerah. "Baiklah."

Daseol tersenyum senang. "Gomawo eonni."

"Nde.. Nde.. Sudah sana. Aku ingin belajar lagi." Usir Hayeon. Daseol tidak tersinggung dengan perbuatan Hayeon. Dia pun pergi dan tak lupa berpamitan dengan Soonyoung.

"Daseol adikmu ??" Soonyoung langsung bertanya setelah duduk di samping Hayeon.

"Dia sepupuku."

"Kau tidak pernah bilang ada sepupu secantik dia." Perkataan Soonyoung membuat dada Hayeon sesak. Jantungnya terasa sakit.

"Kau tidak pernah bertanya."

"Iya juga sih." Soonyoung selalu saja membenarkan perkataan Hayeon yang terdengar benar.

"Kenapa kau bisa datang bersama dia ?" Kini giliran Hayeon yang bertanya.

"Aku bertemu dengannya di depan pintu perpustakaan tadi."

"Kalian kenal di mana ?"

"Awalnya aku hanya menyelamatkannya dari kerumunan laki - laki. Lalu beberpa hari lalu, aku melihatnya bersama temanku."

"Tadinya aku ingin membantu temanku itu untuk mendekati Daseol. Tapi jadi aku yang mendekatinya." Dada Hayeon kembali sesak.

"Kau suka dengannya ?"

"Sepertinya iya." Rasa sesak di dada Hayeon makin terasa. Baru kali ini dia merasakan sakit yang seperti ini. Rasanya seperti ingin menangis.

"Kau mau membantuku mendekati Daseol ?" Sakitnya semakin menjadi. Hayeon semakin sulit menahannya.

"Kau kenapa ?? Mukamu terlihat tidak sehat." Khawatir Soonyoung.

"Gwaenchana. Mungkin hanya kurang tidur."

"Kau selalu saja seperti ini. Harusnya kau jangan sampai melupakan tidurmu." Soonyoung menggerakan tangannya untuk merasakan suhu tubuh Hayeon. Tapi gadis itu menepis tangannya.

"Kau tidak perlu bersikap peduli padaku." Ketus Hayeon.

"Wae ? Kau kan temanmu."

Deg.

"Sebagai teman memangnya apa yang kau tau tentangku !!" Soonyoung mengeraskan wajahnya. Dia tidak mengerti kali ini apa kesalahannya sampai Hayeon bersikap dingin lagi padanya.

"Aku saja tidak tau alasanmu sebenarnya mau berteman denganku apa."

"Tapi sekarang aku tau. Kau berteman denganku untuk bisa mendekati Daseol bukan ?"

Soonyoung memukul meja dengan keras sampai mengejutkan semua penghuni perpustakaan.

"Memangnya kau sendiri tau apa tentangku !! Aku selalu berusaha menjadi temanmu dan berusaha memahamimu. Sedangkan kau.. Mencoba mengenalku saja tidak. Sekarang kau menuduhku seperti ini. Aku saja baru tau Daseol itu saudaramu."

"Kau memang berusaha memahamiku. Tapi masih banyak yang belum kau ketahui tentangku. Kau itu orang yang sangat bebas, jadi pantas saja kau tidak pernah memikirkan hal rumit seperti yang ku pikirkan." Hayeon membalasnya dengan santai.

Soonyoung mengepakan tangannya. "Kau itu tidak pernah tau apa - apa tentangku. Kau hanya bisa melihat orang dari sudut pandangmu. Kau tidak pernah mencoba untuk mengerahui sisi lain dari orang itu. KAU ITU EGOIS."

"Dan 1 lagi. Aku berteman denganmu karena aku kasihan padamu." Seulas senyuman lolos di wajah Hayeon.

"Kau sudah mengganggu ketenangan perpustakaan. Cepat keluar dan jangan masuk jika kau belum bisa tenang." Usir si penjaga perpustakaan.

"Saya juga tidak akan datang lagi ke sini." Ucap Soonyoung sebelum benar - benar meninggalkan Hayeon.

Kini hanya tersisa Hayeon dan beberapa pasang mata yang memandang pertengkaran Hayeon dan Soonyoung sedari tadi. Sebentar lagi pasti ada berita buruk lainnya yang akan tersebar.

Hayeon mengusap wajahnya dan menenggelamkan kepalanya di atas kedua tangannya.

Ada apa denganku ?? Kenapa aku bisa semarah ini ?? Aku bahkan melukai perasaan Soonyoung. Dia begitu baik padaku, tapi aku malah membuatnya marah. Dia pasti sudah membenciku sekarang.

Tapi ini lebih baik. Soonyoung orang yang sangat baik dan ramah. Aku tidak ingin Soonyoung menjadi buruk di mata orang hanya karena berteman dengan orang yang reputasinya buruk sepertiku. Soonyoung itu seperti burung yang terbang bebas. Aku tidak ingin Soonyoung jadi terkekang karenaku.

Soonyoung.. kau teman terbaikku. Semoga kau bisa lebih baik tanpaku.

°•♡•°

Next Chapter >>
   
   
   
"... kenapa kau tidak memberitahuku tentang ini ??"
  
   
   
"Dari awal aku sudah memperingatkanmu."
   
   
   
"... mereka pikir aku pilih kasih..."

°•♡•°

Secret Love [Hoshi & Woozi Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang