[2]

337 37 8
                                    

Kelas Hayeon telah berakhir. Hayeon segera menuju cafe langganannya yang sudah menjadi tujuannya sebelum pulang. Tempat ke-3 setelah kamar dan perpustakaan kampus untuknya melanjutkan pekerjaannya.

Lagipula dia tidak mungkin pulang sebelum kelas Daseol berakhir hari ini. Jika ibunya tau dia pulang tanpa Daseol, dia pasti disuruh kembali ke kampus untuk menjemput anak itu.

Niat awal yang hanya ingin sebentar di cafe. Menjadi 1 jam karena menunggu gadis itu. Tapi tidak buruk. Cafe yang dikunjunginya ini bernuansa vintage elegan. Dengan didampingi musik acoustic yang menenangkan. Terkadang juga ada live show yang menampilkan seseorang dengan permainan dan suara yang menyejukkan.

Hayeon membuka laptop yang sudah menjadi teman hidupnya itu. Entah apa jadinya tanpa laptop ini. Tidak pernah sehari pun dia melupakan laptopnya ini.

"Permisi." Seorang pelayan menaruh espresso pesanannya.

Dia tidak terlalu menyukai kopi karena itu akan membuatnya terjaga sepanjang malam. Tapi dia juga harus menyelesaikan tulisannya sebelum deadline untuk blognya.

Walau belum sepenuhanya resmi menjadi penulis. Hayeon tetap menentukan deadline itu untuk menunjukkan profesionalitas dan keseriusannya dalam menulis.

"Tuk.. Tukk.. Tuk.."

Terdengar ketukan mic. Hayeon tidak tertarik melihat siapa yang mengetuk. Dia tau akan ada yang mengisi panggung itu. Jika cafe ini ramai, mereka pasti akan memberikan penampilan live.

Hayeon terus menggerakkan jarinya di atas laptop dengan serius sambil menunggu pertunjukan yang akan dimulai.

"Annyeonghaseyo. Jeoneun Woozi imnida." Walau tidak peduli. Hayeon tetap mendengar pembukaan itu. Dia bahkan tidak sadar jika nama tokoh utama dalam ceritanya kali ini sudah berganti dengan nama si pengisi panggung.

Namanya tidak buruk. Mungkin aku akan memakainya diceritaku selanjutnya. Pikir Hayeon.

🎶

Ajigeun malhaji mothaeseo eum
Aku tetap tidak dapat memberitahukannya padamu

Neoreul bomyeo naneun
Ketika aku melihatmu

Amuildo eopneun deusi amu
Aku berpura - pura tidak ada yang salah

Gwansim eopneun deusi keureohke jinaesseo
Seandainya aku tidak peduli
(Vanilla Acoustic - My Time With You)

Lagu ini mirip dengan ceritaku ?! Gumam Hayeon dalam hari disela mengetiknya.

Perasaannya saja atau liriknya mirip memang seperti cerita yang baru beberapa hari dia posting di blognya. Cerita yang menggambarkan dirinya yang tidak peduli dengan Soonyoung beberapa hari lalu.

🎶

Misoe gakkeum naneun sumi chaoreugon hae
Tatapan sekilasmu, senyum dinginmu.

Semakin didengar lagu ini semakin mirip dengan ceritanya. Entah hanya kebetulan atau dia memang memikirkan kejadian yang sama. Hayeon mulai mengangkat kepalanya dan beralih melihat si penyanyi.

Hayeon pernah melihatnya. Pria ini sering mengisi panggung di cafe ini juga. Mungkin hanya kebetulan lagunya mirip. Karena dia sudah pernah melihat penampilam pria itu sebelumnya. Dan lagu itu tidak menggambarkan cerita yang dibuat Hayeon saat itu.

Drrtt..

"Yeoboseyo !" Jawab Hayeon.

"Allegra-ya." Hayeon mengecek nomer yang menghubunginya. Tidak diketahui.

"Siapa kau ?"

"Tidak langsung dan tidak ditelepon, kau sama ketusnya."

Soonyoung ??!

"Darimana kau tau nomorku ?"

"Aku bisa dengan mudah mendapatkannya." Orang ini semakin nekat. Pikir Hayeon.

Hayeon mematikan sambungan teleponnya. Mungkin ia harus mengganti nomornya setelah ini.

Drrt.. Drrt.. Drrt..

Getaran diponselnya datang lagi. Memunculkan nomor yang sama. Hayeon mengabaikan getaran itu. Setelah beberapa lama getaran itu berhenti.

Drrttt..

Tapi Soonyoung tidak membiarkan Hayeon tenang begitu saja. Sebuah pesan masuk. Bukan tapi What's up. Hoshi ?

Hoshi
• Ada yang ingin ku bicarakan. Bisa kau angkat telponnya ?!
• Aku tau kau membaca pesanku
• Apa kau ingin aku membuka kedokmu ??
Send a picture

Ini foto laptop dengan blogku yang terpampang dilayarnya. Kapan dia memotretnya ? Apa di perpustakaan ??

Sebenarnya apa maumu ? ✓

• Aku hanya ingin berteman dengamu

Apa tujuanmu ? ✓

• Ingin kamu jadi temanku

Orang ini jadi terlihat menyeramkan.

Drrt..

"MWO ?"

"Eo-eonni, eonni ada di mana ?" Dia mengecek nomor yang tertera ditelepon itu.

"Aku akan segera ke sana." Hayeon mematikan sambungan teleponnya secara sepihak.

Mood yang tadinya baik, kini dibuat buruk oleh orang itu. Soonyoung !? Hoshi !? Mereka sama - sama menyebalkan. Tapi menurut Hayeon, Hoshi lebih menyeramkan dari Soonyoung.

°•♡•°

Next Chapter >>

"Na ?! Aku teman spesial gadis ini."

"... hanya kau yang sangat tau keadaanku."

°•♡•°

Secret Love [Hoshi & Woozi Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang