20

1.4K 154 18
                                    

Malam itu dihabiskan Sehun dan Chanyeol bersama, mereka tidak melakukannya, hanya sedikit cumbuan panas hingga tengah malam.

Pagi harinya Chanyeol berangkat kerja seperti biasanya, akan tetapi kali ini Ia lebih bersemangat. Setelah membicarakan rencana bulan madu yang sempat tertunda dengan Sehun semalam Chanyeol semakin ingin cepat pulang. Ia tak sabar untuk bertemu dan pergi dengan Sehun. Padahal rencananya mereka akan pergi akhir pekan dan ini masih awal. Heol...Chanyeol 😒

••

Sehun sedang bersantai di balkon kamarnya, Ia tengah asik memandangi taman belakang sambil bertelepon ria dengan Nyonya Oh.

"Eomma.. aku merindukan rumah!"

"Kau hanya merindukan rumah? Dan tidak dengan Eomma?" Tanya Nyonya Oh bercanda.

"Bukan begitu..aku juga merindukan Eomma dan Appa dan juga Kris oppa. Aku merindukan kalian semua!"

"Kau bisa kemari jika kau ingin Sehun-ah. Ajak Chanyeol juga!"

"Untuk saat ini Chanyeol oppa tidak bisa eom-"

"Chanyeol oppa?"

"...."

"Sehun-ah kau memanggil Chanyeol dengan embel² oppa?"

"Eomma jangan meledekku. Aku hanya ingin menghor-"

"Eomma senang sayang...itu berarti ada kemajuan!"

"Ku harap begitu.."

Obrolan Sehun dan Nyonya Oh berlangsung lama hingga sekarang jam sudah menunjukan pukul 12.01.

Saat Sehun menutup sambungan telpon, Ia tiba-tiba terfikir sesuatu.

"Apa aku harus pergi?"

••

"Masuklah!" Seru Chanyeol yang mendengar ketukan pintu dari sekertarisnya.

"Tuan dimana seharusnya aku meletakkan ini?"

"Taruh disana saja, aku akan meminumnya nanti. Kau boleh keluar sekarang!" Usir Chanyeol pada sekertarisnya. Sekertaris yang bernama Nayeon itu memeperlihatkan ekspresi tak suka karena di Usir begitu saja oleh Chanyeol.  Kenapa bosnya itu seakan tak mau melihatnya? Memang apa kurangnya dirinya? Setaunya dia cantik dan seksi! Bahkan puluhan pria di luar sana, jatuh ke pelukan Nayeon hanya dengan satu  kedipan mata.

Chanyeol geram dengan Nayeon. Ia tahu sekertarisnya itu menyukainya. Tapi Ia bahkan tak tertarik sama sekali.

Ceklek...

"Kenapa lagi?" Tanya Chanyeol pada Nayeon.

"Maaf tuan, ada file yang harus kau tanda tangani."

"Taruh di meja." kata Chanyeol sambil meminum seteguk kopi pada cangkir yang dibawakan Nayeon tadi. Tanpa Chanyeol sadari Nayeon tersenyum miring melihatnya. Beberapa saat kemudian Nayeon membuka kancing teratas bajunya sendiri saat melihat perubahan raut wajah Chanyeol.

"NAYEON!" geram Chanyeol. Ternyata Nayeon menaruh obat perangsang pada gelas kopi Chanyeol.  Chanyeol memegang kedua bahu Nayeon dengan tatapan amarah. Sekertarisnya ini sudah melampaui batas. Berani sekali dia menaruh obat perangsang pada gelas kopinya.

"Aaargggh" erang Chanyeol. Nayeon tampak merasa tak bersalah. Ia malah semakin membuka kancing kemejanya hingga lepas semua sehingga yang terlihat sekarang hanya branya saja.

"Kau"

"Mmmmmmpphh...mmmph..cppkh"

Chanyeol kelepasan. Sungguh Ia tak bisa menahannya. Ia tak bisa mati menahan hasratnya sendiri.

Marriage Partner!! (CHANHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang