10

1.2K 151 3
                                    

Hari sudah pagi, seperti biasa, Hari ini Sehun akan pergi ke kampus untuk sekedar melihat informasi, atau bertemu dengan teman-temannya. Tidak banyak, hanya ada beberapa saja. Irene, Suzy misalnya. Wajah Sehun tampak tak seperti biasa, Hari ini ada sedikit perbedaan pada kantung matanya. Yahhh akibat semalam. Sehun hanya dapat tidur 30 menit saja, dan setelah itu dia bangun untuk bersiap ke kampus.

Sehun menuruni tangga yang menghubungkan kamarnya dengan lantai bawah.

Disana sudah terlihat Tuan dan Nyonya Oh.

"Selamat pagi sayang..." sapa Nyonya Oh pada Sehun.

"Selamat pagi Eomma..Appa!!! Dimana Kris oppa?!"

"Kris masih di kamar. Sebentar lagi juga dia pasti keluar"

Sehun mengangguk.

"Sehun..." panggil Tuan Oh pada Sehun yang sudah mengambil alih roti yang sudah di beri selai oleh Nyonya Oh.

"Ne Appa..." Sehun mulai menggigit ujung rotinya.

"Kau tidak perlu kuliah Hari ini sampai minggu depan."

Sehun diam, masih mengunyah rotinya. Ia menatap kosong pada roti yang Ia pegang.

"Appa aku sudah membuat surat izin untuk Sehun" Kris datang dan segera duduk di kursi dekat Sehun.

"Tapi untuk apa Appa?" tanya Sehun.

"Tentu saja untuk menyiapkan pernikahanmu Sehun sayang.." Nyonya Oh berkata.

Sehun diam.

"Sehun..." Nyonya Oh memanggil Sehun yang terlihat melamun. Tuan Oh dan Kris ikut memperhatikan Sehun.

"Sehun..." kini Kris dan Tuan Oh yang memanggil.

"aku menyukaimu Sehun.."

"aku menyukaimu Sehun.."

"aku menyukaimu Sehun.."

"aku menyukaimu Sehun.."

"aku menyukaimu Sehun.."

"ANDWE?!"

"SEHUN!! ADA APA DENGANMU??" Nyonya Oh terlihat khawatir. Sehun tersadar.

"Ani gwaenchanha Eomma..aku aku..aku pergi dulu"

Tuan Oh dan Kris menatap Sehun bingung. Sementara Nyonya Oh masih tampak khawatir.

"Sehun kau mau kemana? Bukankah kau tidak kuliah?"

"Aku pergi ke tempat sunny ahjumma" suara Sehun terdengar samar.

Sepeninggalan Sehun.

"Eomma.." panggil Kris

"Ne..."

"Semalam aku juga mendengar Sehun berteriak seperti tadi. Ku kira dia mimpi buruk, tapi Saat kulihat matanya dia seperti tak pernah tidur.."

"Eomma khawatir padanya" ucap Nyonya Oh.

"Sudahlah jangan terlalu difikirkan. Sehun sudah besar. Percayalah dia bisa mengatasi masalahnya sendiri. Kris ayo berangkat"

"Baik Appa"

Akhirnya Tuan Oh dan Kris berangkat menuju kantor.

Dilain tempat

"Ahjumma..."

"Nona Sehun...tumben pagi-pagi sudah kesini.."

"Benarkah? Haha..aku hanya ingin saja Ahjumma.."

Sunny Ahjumma tersenyum.

"Seperti biasa Nona?"

"Tentu saja"

"Baiklah tunggu sebentar.."

Sehun berjalan menuju tempat favoritnya. Dekat jendela.

Sembari Ahjumma datang membawakan pesanannya Sehun merogoh ponsel yang berada di mantelnya. Hari sedang gerimis, dan tentu saja cuaca dingin. Maka dari itu Sehun memakai mantelnya.

"Kenapa harus gerimis sepagi ini.."

"Nona..pesananmu"

"Ne Gamsahabnida.."

Sunny Ahjumma pergi meninggalkan Sehun.

Sehun mulai memasang earphone ditelinganya, mendengar lagu mungkin bisa membuatnya sedikit tenang?! Ya Sehun sedang gelisah. Gelisah karena Ia tidak tau tentang perasaannya sendiri. Ia bingung, Kenapa detak jantungnya bisa seberantakan itu ketika memikirkan Chanyeol.

Detik demi Detik berlalu. Alunan lagu yang didengarkan Sehun membawanya untuk memejamkan mata. Sehun benar-benar menikmati lagu yang dinyanyikan oleh Jungigo yang berkolaborasi dengan Loey yang berjudul "Let Me Love You".

Tanpa sadar, Seulas senyum tercetak indah pada bibir tipis Sehun. Ia Baru ingat ternyata Loey dan Chanyeol mirip. Mereka berdua sama-sama mempunyai tubuh tinggi dan tampan. Tunggu?! Tanpan??

"ANDWE??!" Sehun melepas kasar earphone yang bertengger di telinganya. Beberapa pengunjung yang mendengar pekikan Sehun menatap Sehun aneh.

Sunny Ahjumma mendekat pada Sehun dan menatap Sehun khawatir.

"Agashi gwaenchanhayo?" Sunny Ahjumma mulai memegang pundak Sehun.

Sehun diam, tatapannya kosong. Pikirannya tiba-tiba kembali dipenuhi dengan kata-kata Chanyeol.

"aku menyukaimu Sehun.."

"aku menyukaimu Sehun.."

"aku menyukaimu Sehun.."

Sehun menggelengkan kepala kencang.

"Ada apa denganku?" Gumamnya.

"Agasshi..?" Sunny Ahjumma memanggil sehun.

"Ne?"

"Gwaenchanha.?"

Sehun mengangguk.

"Gwaenchanhayo Ahjumma...jinjja Gwaenchanhayo.."

Sunny Ahjumma berusaha percaya, meski sebenarnya Ia masih mengkhawatirkan sehun.

Sehun mulai menyeruput kopi hitam pesanannya, yang ternyata sudah mulai dingin.

Sehun kembali bersandar pada kursi. Ponselnya Ia letak sembarang dimeja begitu juga dengan earphonenya. Sehun memijat pelipisnya. Sesekali memukul dadanya yang entah Kenapa tak bisa berdetak normal.

"Apa yang kau fikirkan sehun...sadarlah" katanya pada diri sendiri.

Sehun menatap jendela sampingnya yang terdapat bercak gerimis, dapat sehun lihat seorang pemuda jangkung yang baru saja keluar dari mobilnya berjalan dengan tergesa-gesa menuju ke kedai tempat Sehun.

Sehun tau siapa itu. Dia kenal siapa orang itu. Karena kata-kata orang itulah yang membuat Sehun tak bisa tidur, dan tak bisa mengontrol detak jantungnya.

"Chanyeol..."

.
.
.
.
.
Tbc

Marriage Partner!! (CHANHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang