Yi Yeon memandangi Sang Ratu yang tengah menatap bintang-bintang yang tampak bersinar dengan indah dari salah satu sisi balkon komplek paviliun Gyotaejeon. Dari roman wajahnya, Yi Yeon bisa melihat aura kesedihan yang amat mendalam. sesekali gadis itu tampak menyerka wajahnya yang telah dibanjiri dengan air mata. ucapan kekecewaan Menteri Kim kepadanya terus saja terngiang dikepala Se Ryung sehingga membuatnya diliputi rasa bersalah.
Sejenak Yi ingin menyapa sang ratu dan memberikan kata-kata yang sekiranya bisa menghangatkan perasaan gadis itu. Tapi Yi Yeon mengurungkannya, dihatinya sendiri masih ada beban yang dipikulnya. Yi Yeon belum bisa tenang sampai dengan Menteri Kim benar-benar disingkirkan dari pemerintahannya dan nama baik orang-orang yang difitnah oleh si Menteri dapat dipulihkan. sudah cukup dengan apa yang diucapkannya tadi pagi, YI Yeon khawatir jika sekarang dirinya mendekati Se Ryung, dia akan kehilangan kontrol dan akan bertindak lebih jauh lagi.
***
Seperti biasa, malam itu para pejabat dari fraksi soron berpesta di Gibang Seonhwa. Dibandingkan di Istana, membicarakan masalah politik lebih menyenangkan jika berada di gibang tentu saja karena dikelilingi perempuan-perempuan cantik.
"Saya mendengar beberapa waktu yang lalu Dayang Park diinterograsi oleh baginda Raja untuk mengetahui sebab sang ratu jatuh sakit." Menteri Oh salah satu anggota fraksi Soron mencoba memberi informasi. Seketika ruangan yang sebelumnya riuh dengan percakapan ringan antara para pejabat dan gisaeng menjadi hening.
Menteri Kim melirik pelayannya, memahami maksud sang menteri pelayan itu segera memerintahkan para gisaeng meninggalkan ruangan itu dan mendengarkan lebih lanjut informasi yang disampaikan Menteri Oh.
"Lalu apa yang dikatakan Dayang Park?"
"Dayang Park sudah menjawab sesuai dengan instruksi bahwa ratu menginginkan istana rekreasi dibukit Onyang."
Seketika helaan nafas lega terdengar diantara para menteri yang hadir malam itu.
"Tuan, bagaimana dengan ratu? Tentu tidak akan mengecewakan kita bukan?" tanya salah seorang menteri yang kemudian membuat para menteri mengalihkan pandangan pada seseorang diujung ruang. Mereka ingin mengetahui apa jawaban sang ratu.
"Aku mengubah rencanaku."
"Maksud anda? Apakah sekarang ratu tidak bersedia mendukung kita?"
"bukan begitu, kita tetap bisa melakukan pembangunan atas nama Ratu, hanya saja buatlah seolah-olah Fraksi tidak tahu menahu tentang hal ini. Rencana kita tetap harus berjalan, jika perlu singkirkan orang-orang yang memang sudah tidak bisa diharapkan lagi."
"Daegam, bukankah itu akan membahayakan posisi Ratu?"
"Tidak masalah, aku akan mengaturnya sehingga tidak akan terlihat campur tangan kita. Aku yakin Raja tidak akan menjatuhkan hukuman kepadanya karena raja sudah mulai menyukai Ratu. Ini sangat menguntungkan." menteri Kim tersenyum sinis.
Semua anggota fraksi tampak menganggukan kepalanya tanda menyetujui, tapi beberapa yang lain tampak saling pandang karena belum memahami jalan pikiran sang menteri.
***
Tak terasa 3 tahun masa berkabung untuk Raja Hyejong akan berakhir. Se Ryung mengamati tetes-tetes air yang menimpa rumah-rumah penduduk dari celah jendela Gama yang terbuka dan kini tengah dinaikinya. Bersyukur hujan masih saja membasahi bumi joseon, pertanda kemakmuran dan berkah langit tercurah untuk negeri ini. Saat ini seharusnya matahari sudah diatas kepala, karena mendung yang menggantung dan rintik-rintik gerimis yang mendera sepanjang hari ini membuatnya sinarnya tak lagi terasa menyengat dan malah terasa syahdu.
KAMU SEDANG MEMBACA
sun's flower -End
Narrativa StoricaSe Ryung adalah seorang gadis periang, dia juga putri tunggal dari Tuan Kim, Mentri dengan tingkat tertinggi di Joseon. gadis itu memiliki paras yang rupawan dan budi pekerti yang baik. dia tidak memiliki banyak harapan dihidupnya. harapanya hanya s...