Wali Kelas Pengkhianat

11 0 0
                                    

Badrun pun terpojok. Kini Pak Yono berhasil memojokkan Badrun dan melancarkan serangan kesana kemari. Seketika Badrun teringat akan kedua orang tuanya dan Arina. “Aku tidak akan kehilangan orang yang kusayang lagi. Aku tidak mau pisau yang pernah menyayat dan mengoyak hatiku kembali untuk mengoyaknya lagi. Tidak akan‼‼” Badrun pun mulai bangkit dari keterpojokannya dan mulai melancarkan pukulan balasan, walaupun masih bisa ditepis oleh Pak Yono. Sekarang Badrun mengeluarkan pisau. Saat-saat seperti itu, Pak Yono malah bernostalgia. “Kau tahu polisi yang menyelidiki kasus kebakaran dirumahmu 3 tahun lalu? Saat kebakaran itu merenggut nyawa ibumu?” Crang… “Orang itu adalah diriku. Akulah polisi yang menyelidiki kasus itu. Sekarang kasus itu sudah ditutup, padahal–,“ Badrun mundur untuk sejenak. Dia tidak terlalu memperhatikan apa yang Pak Yono ucapkan. Padahal Pak Yono belum selesai berbicara, tetapi Badrun langsung meneteskan air mata. Seketika, dia teringat 3 tahun lalu dimana nyawa orang tuanya diambil oleh Tuhan. Dan dia baru sadar, bahwa muka polisi yang menyelidiki kasus itu, salah satunya adalah Pak Yono. Mustahil dia dahulunya polisi sekarang menjadi guru. Ada kejanggalan dari kata-katanya barusan. “Apa kau yang sengaja membakar rumahku, dan kemudian menabrak ayahku hingga tewas?” Badrun mulai berbicara, dan jarak mereka sepertinya cukup jauh. Pak Yono mengangguk. “Kau yang berbicara bahwa itu hanya kecelakaan untuk menutupi kasusmu itu?” Pak Yono lagi-lagi mengangguk. “Sialan kau‼‼” Badrun mengacungkan pisaunya dan mereka kembali adu pisau.

Badrun benar-benar sudah muak dengan Pak Yono. Ternyata Pak Yono dalang dibalik semua ini. Dia telah kehilangan anggota keluarganya karena Pak Yono. Mungkin saat ini waktu yang tepat untuk balas dendam. “Siapa kau sebenarnya? Dan apa maumu?” Badrun kesal dan marah, sementara Pak Yono santai dan tidak menjawab pertanyaan Badrun.

Dor.

Badrun melihat dengan jelas sebuah peluru melintas di depan matanya. Sangat dekat. Badrun pun kaget dengan apa yang dilihatnya barusan. Dia pun menengok ke arah datangnya peluru dan melihat Bu Anita ada di depan pintu sambil mengacungkan pistol. “Maaf sayang aku terlambat,” kata Bu Anita sambil tersenyum kepada Pak Yono. ‘Apa salahku hingga mereka membenciku, hah?’ Badrun hanya berkata dalam hati dan berharap semua ini berakhir.

Napas Badrun mulai tersengal-sengal. Tampaknya, dia harus melawan pasangan dari penjahat profesional. Mereka berdua benar-benar pasangan yang merepotkan. Satu ahli menembak, satu ahli dalam senjata jarak dekat. Badrun pun kewalahan mengatasi kedua orang tersebut.

Disisi lain, nampaknya Nino sudah mulai baikan. Lukanya sudah ditutup, namun dia belum bisa bergerak bebas. “Aku akan membantu Pak Badrun, kalian keluarlah dari sini,” kata Andi seraya pergi meninggalkan Nino, Arina, Rika, Juni, dan yang lainnya. “Ayo kita keluar. Tolong bawa Arina,” ucap Rika. Mereka semua pun keluar dari gubuk menuju tempat yang aman.

Suara tembakan dan dentuman pisau menghiasi pertarungan Badrun dengan Pak Yono dan Bu Anita. Badrun mulai merasakan bahwa dirinya semakin terpojok, dan dia saat ini menyadari butuh bantuan dari anak muridnya. Dia sudah berjanji kepada semuanya bahwa dia akan menyelesaikan ini semua. Dia tidak boleh kalah dari dua orang itu. Cranggg…. Pisau Badrun dan Pak Yono kembali beradu untuk kesekian kalinya. Dor. Bu Anita menembak tetapi Badrun berhasil menghindar. Sepertinya sedikit tidak waspada akan membuat dia mati.

Hyaaattt

Kali ini, Andi berusaha melakukan apa yang dilakukan Nino tadi, yaitu jump kick. Namun, Bu Anita berhasil menghindar karena Andi terlalu berisik saat ingin membuat serangan kejutan. “Aku akan membantumu, Pak. Karena, dua lawan satu itu tidak adil namanya,” ucap Andi membuat Badrun senang. Mereka pun mencoba untuk memojokkan kedua penjahat itu.

Pakk… Duk…. Pak….. Brukk….

Suara-suara pukulan menghiasi pertarungan mereka. Saling membalas, saling mencoba bertahan. Kali ini Bu Anita tidak mampu menggunakan pistolnya untuk bertahan atau membalas serangan Badrun dan Andi. Pertarungan mereka seimbang. “Kau tahu, sebenarnya aku adalah seorang penjahat profesional. Bersama istriku, aku menyamar menjadi apa saja yang aku mau. Tadinya, aku berencana membunuh seluruh anak kesayanganmu itu. Namun, ada sekelompok remaja mengajakku untuk membunuhmu, jadinya kami menculik dirimu” Pak Yono berbicara lagi saat dia beradu pisau dengan Badrun. “Dan juga, istriku menyamar menjadi petugas kesehatan di sekolahmu untuk mengetahui, siapa sasaran yang empuk dijadikan korban. Dan saat itu, kau berusaha menggagalkannya,” sambung Pak Yono. Badrun pun semakin kesal dan dia semakin kuat mengayunkan pisaunya ke arah Pak Yono.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Amazing ClassroomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang