Kaycee's POV
«skip»
Date and time:
28 Desember, 09:39 AMHari ulang tahun sean memang sangat menyenangkan apalagi pada saat sixsquad berkumpul bersama, itu semua terasa sempurna. Tetapi pada saat hari itu telah selesai, sean kembali lagi kepada kesibukannya, dia seseorang yang sangat sibuk sekali sekarang. Gua benar-benar jarang ada waktu untuk bisa bertemu dengannya walaupun rumah kita bersebelahan, jangankan untuk bertemu, untuk sekedar chat atau telfonan saja itu paling hanya bertahan selama beberapa menit. Setelah itu dia off, pergi ke oc atau latihan dengan young lions. Tetapi pada saat ini sean dan keluarganya sedang liburan di Jepang sejak 3 hari yang lalu, sejak saat itu pula kita lost contact. Tidak ada kabar apapun dari dirinya, semua sosial medianya pun off, gua berharap dia baik-baik saja disana.
Pagi hari ini gua baru saja terbangun dari tidur tetapi sama sekali belum beranjak dari tempat tidur. Terkadang gua butuh situasi dimana gua menyendiri, tidak ada siapapun, memikirkan yang seharusnya tidak gua fikirkan, lalu meneteskan air mata. Terkadang overthinking ini meracuni gua dengan perlahan dan membunuh gua secara halus. Haruskah gua mempertahankan hubungan ini? Atau haruskah gua pergi meninggalkan sean? Sejujurnya, ini teramat sangat melelahkan. Fisikku kuat, tetapi hatiku tidak. Haruskah terus begini? Membiarkan hati terus menangis? Membiarkan hati dan otak terus bertengkar antara cinta dan logika. Ataukah membiarkan mata ini terus mengalirkan air mata, hingga air mata itu habis? Harus sampai kapan? 1000 tahun lamanya? Oh, tidak. Tidak mungkin. Tidak mungkin bisa bertahan seperti ini selama 1000 tahun. Sean, andaikan kamu tau apa yang aku rasakan.
Tetapi, apapun yang terjadi kepada kita, kita harus selalu bersyukur karena ini semua merupakan rencana tuhan dan rencananya pasti yang terbaik daripada rencana yang kita buat. Gua pun bersyukur karena masih memiliki keluarga dan sahabat yang peduli dan setia kepadaku. Terutama gabe. Entah mengapa selama sean menghilang, gabe yang selalu ada untuk gua. Dia yang selalu menghibur gua, membuat gua kembali tersenyum dan melupakan semua masalah walaupun hanya sementara. Walaupun... dia tidak sama dengan sean yang selalu membuat gua bahagia secara permanent.
Handphone gua pun berbunyi, gua selalu mengharapkan itu dari sean. Tetapi sekarang tidak, karena itu akan membuat gua semakin sakit. Berharap yang tidak pasti itu sangat tidak mengenakkan.
[LINE]
Gabe Deguzman
Kay, udah bangun kan? Main yuk kita ke dilligent mall. Kita nonton terus makan, gua otw ya.
Me:
Gabisa gab.. jangan sekarangUdahlah gua tau kok lu lagi dirumah dan lagi sedih. Mending kita main, lupain semua kesedihan itu. Gua udah otw ya. Gua sampe rumah lu 20menit lagi. Siap-siap.
Me:
Gabe.. gua baru bangun, gua belum mandi, gua belum makan dan sebagainyaLu punya waktu 20menit buat mandi. Kalau makan nanti di luar aja sama gua. Okey? See you :)
*readGua pun langsung beranjak dari tempat tidur dan segera mandi. Kemudian gua pun berpakaian mengenakan ripped jeans berwarna hitam, t-shirt berwarna putih dan denim jacket. Gua pun mengikat rambut gua dan gua memakai sepatu nike overplay VIII berwarna hitam. Setelah semuanya selesai, gua duduk terdiam di atas tempat tidur gua, memandangi layar handphone. Kapan sean akan memberi kabar? Kapan dia akan mengajak gua main lagi seperti gabe saat ini? Hingga kak kylie pun memecah lamunan gua.
Kak kylie: "hey ngapain kamu? Itu gabe udah dateng tuh. Udah siap belum?"
"Eh udah dateng? Yaudah ok, sebentar aku ke bawah kak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Still be my Favorite [COMPLETED]
FanfictionBagaimana jika persahabatan berubah menjadi cinta? Apakah kedua orang itu akan saling mencintai atau salah satu dari mereka akan menjauh? •this is my first story, hopefully you guys like it •this story by my imagination haha Cast: 1) Me as Seanlew 2...