Sean's POV
Monday, 06:44 AM
*di sekolah
Hari ini sepertinya tampak aneh sekali. Entah apa yang membuatnya aneh, tetapi hari ini gabe sudah datang lebih dulu dibandingkan dengan kaycee. Sepertinya mereka tidak berangkat bareng. Itu cukup membuat gua sedikit senang.
"Gab, tumben lu datengnya sendirian, biasanya bareng kaycee"
Gabe: "nggak. Gua berangkat sendiri dan gaakan berangkat bareng atau pulang bareng lagi sama dia. Lagi pula gua udah anggap dia gaada"
"Maksud lu anggap dia gaada? Wihh ada apa nih, kemarin-kemarin lu ngomongnya manis banget sama dia, kok sekarang gini? Hahah"
Di dalam hati gua sebenarnya gua sangat senang sekali
Gabe: "kemarin gua ketauan sama dia, gua lagi antri beli tiket xxi bareng tahani, dia antri di belakang gua. Terus dia nolak gua, gua ceritain aja semuanya. Kalau tahani tuh pacar gua, bla bla bla. Kita berantem kecil, terus dia langsung pergi ninggalin gua sama tahani. Dan dia juga bilang, dia gaakan anggap gua lagi sebagai temannya, sahabatnya atau apapun itu. Puas lu sekarang?! Tapi setidaknya ada satu rencana gua yang sudah berhasil, yaitu buat hancur hubungan lu dengan kaycee sampai kalian putus HAHAHA"
"Gua tau, lu jahat banget gab! Jujur, gua sakit hati banget sama lu. Maaf aja kalau gua juga ga anggap lu sebagai sahabat lagi. Gua menilai orang bukan dari harta bendanya, bukan dari seberapa pintar dia, bukan dari latar belakangnya, tetapi dari sikapnya. Sikap lu kayak gini gab, sadar ga sih lu jahat banget. Dan sekarang, apa yang lu lakuin itu yang lu dapatkan gab!"
Gabe: "terus hubungannya sama lu apa? Terserah aja deh! Gua udah ga peduli ya. Kalau mau juga gua keluar nih dari six squad"
"Oh silahkan.. It's free gab, the door's open for you to get out. Kita ga butuh teman kayak lu yang munafik. We are allergic about fake friend"
Gabe: "hey shut up!"
"That's the true man!"
Gabe: "terserah aja deh! Kesel lama-lama gua juga sama kalian!"
"Lah lu aja kesel, apalagi kita-kita gab. Ini semua ulah lu. Kalau lu ga lakuin ini gua dan kaycee gamungkin putus dan pertemanan kita semuanya gamungkin hancur seperti ini"
Gabe: "huft.. Whatever, i don't care okay"
Gua menghiraukan gabe, gua pun langsung duduk di tempat gua. Berfikir sejenak, menarik nafas yang paling dalam. Taylor pun menghampiri gua
Taylor: "kenapa sean? Gabe?"
"You know tay, fake friend hehe"
Taylor: "wow, sabar ya sean. Biarin aja dia. Btw, kaycee mana?"
"Gatau gua juga, dia ga kasih kabar ke lu tay?"
Taylor: "nggak"
*bel masuk berbunyi
"Duh.. Kok kaycee gaada ya, apa dia ga masuk?"
Taylor: "makanya itu.. Kayaknya nggak masuk deh. Biasanya kan dia gapernah telat"
"Hmm iya mungkin. Gua takut ada apa-apa nih sama dia"
Taylor: "berdoa aja semoga dia baik-baik aja"
"Iyaa tay"
-istirahat-
Kenneth: "kaycee sama gabe gaada nih?"
Tanya kenneth sambil memakan spagetti nya. Gabe tidak bergabung dengan kita juga, dia memilih menyendiri di kelas. Mungkin karena dia menyesali semuanya? Atau dia memang marah kepada gua dan yang lainnya? Entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still be my Favorite [COMPLETED]
Fiksi PenggemarBagaimana jika persahabatan berubah menjadi cinta? Apakah kedua orang itu akan saling mencintai atau salah satu dari mereka akan menjauh? •this is my first story, hopefully you guys like it •this story by my imagination haha Cast: 1) Me as Seanlew 2...