Fira sandrinata cewek pindahan yang ternyata pemilik sekolah, hidupnya selalu ceria tapi berbeda, berbeda saat ia mulai mengenal cinta..
Dua orang pemuda datang secara bersamaan dan itu yang membuat Fira merasa gila dengan perasaannya. Apa yang har...
"Lama banget gak kesini ya" ujar Nira setelah keluar dari dalam mobil.
Yap. Mereka saat ini sedang ada di puncak tepatnya di villa milik keluarganya, yang sudah lama tak di kunjungi.
"Yeayyy, puncakkkk" seru Fira.
Terakhir kalinya ia ke puncak saat ia masih berusia 5 tahun. Selebihnya ia tak pernah ke puncak lagi.
"Ya sudah sekarang kalian masuk, beresin barang kalian" Ujar Nira.
Nira masuk kedalam kamarnya. Karna kamarnya gak pernah di pake dan berdebu, Ia membersihkan kamarnya terlebih dahulu. Dan merapihkan baju yang ia bawa.
Sekitar 30menit Fira baru saja selesai merapihkan barangnya.
"Mimom, Aku laper ih" manja Fira yang baru saja turun dari kamarnya.
"Nanti ya, kita kan mau bakar-bakar. Tuh dady lagi nyiapin bara."
Fira menghampiri Fino, sambil membawa secangkir coklat panas.
"Dady, ada yang bisa aku bantu gak?" Tanya Fira.
"Gak ada sayang, nanti aja pas bakar2nya ya"
"Aku bosen dad" ucap Fira memperhatikan Fino.
Hari makin sore, pas banget sang mentari mulai tenggelam dan Fira tak menyianyiakan pemandangan itu.
"Abang fotoin" Fira meminta Fero memfotonya.
"1..2..3.. Ckrikk"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**
Setelah selesai sholat magrib, Fino mulai menyalakan baranya. Tusukan Jagung dan juga ayam sudah siap, dan mulai di bakar.
"Dad, aku mau megang jagungnya"
"Nih, awas panas."
Fira dan Fero saat ini sedang membakar jagung, dan Fino memanggang Ayamnya.
"De, numpang ngeLive ya" ujar Nico mengambil handphone milik Fira.
