Chapter 9

138 12 7
                                    

Selamat membaca....


Author P.O.V

"Kenapa tuh bocah?" tanya Vino setelah beberapa detik mereka terdiam menatap pintu yang dibanting oleh Bimo tadi.

"PMS kali?" sahut Joe bertanya.

"Emang udah berapa hari?"

Baru saja Ken ingin menyahut ucapan Joe, dering pesan masuk di ponselnya berbunyi. Ia mengkerutkan keningnya melihat siapa pengirim pesannya.

Bimo:
"Temuin gue di tempat nongkrong biasa, bawa Joe sama Vino."

'Emang barang apa? Dibawa-bawa,' gumam Ken kesal.

"Bimo kenapa?"

Setelah mendengar pertanyaan dari satu-satunya perempuan di ruangan itu, Ken langsung melihat menuju wajah Fira yang kebingungan dan mungkin, sedikit khawatir?

"Gue juga ngak tau dia kenapa, tapi kita sekarang harus pergi Fir,"

"Lo ngak papa kan pulang sendiri?" tanya Vino ragu-ragu.

"Lo becanda kan??"

"Lah emang lu mau dianter sama kita??"

Jujur saja Fira memang awalnya berpikiran kalau mereka ingin mengantarnya pulang. Makanya, uang jajan tadi sengaja Fira habiskan. Tidak mungkin ia harus jalan sampai ke rumahnya yang jaraknya cukup jauh dari sekolah.

"Ng....ngaklah, maksud gw td itu... kalian cepet banget pulangnya. Yakali gue ngarep dianterin pulang sama kalian,"

Terpaksa Fira berbohong untuk menjaga imagenya sebagai 'gadis jutek sekolah', karena gengsi tetap nomor satu baginya.

Ken yang melihat tingkah gadis itu justru tertawa. "Ya udah, padahal tadi rencananya gue mau nganterin lo dulu. Baguslah kalau ngak jadi,"

"Iya, tapi gue minta ongkos pulang!"
pinta Fira, membuka tangannya di depan wajah Ken.

Permintaan Fira membuat Ken terdiam dan menaikkan satu alisnya heran.

"Please, masa lo tega gue jalan kaki," protes Fira cemberut.

"Iya iya nih!"

"Makas-- eh eh kok diambil lagi sih?"

Ken sengaja menarik lagi uang yang ia berikan tadi, sebelum jatuh ke tangan Fira. "Kalau lo mau, ada syaratnya lah,"

"Apaan???" tanya Fira frustasi.

"Kalau udah sampai rumah, lo WAJIB sms atau telpon gue," perintah Ken tersenyum miring.

Jujur saja Fira terkejut mendengar perintah aneh Ken itu. Memang dia pikir dia siapa? Sahabat? Bukan. Pacar? Tidak pernah terpikir di otak Fira. Kakak? Tidak. Kemungkinan besar ini jelmaan ayahnya

"Ngak!"

"Ohh, lo mau jalan kaki? Baguslah, lumayan uang gue buat beli batagor,"

Tepat saat Ken ingin kembali memasukkan uangnya ke saku celana. Fira menahannya "Iya iya, kalau gue sempet,"

"Gitu dong daritadi,"

"Ah tapi ngapain anjir, buang-buang pulsa aja," gumam Fira protes.

"Tau nih, belum juga pacaran udah posesif aja sih Pak," sindir Joe yang ditujukan pada Ken.

"Sabar lah, bentar lagi juga jadian," respon Ken melirik Fira tersenyum miring.

Fira hampir saja mempermalukan dirinya, karena nyaris blushing. Tapi, ia justru melakukan sesuatu untuk melampiaskan rasa malunya.

Invisible Nerd | OGS #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang