Chapter 19

23 0 0
                                    

Hello Lagi 🙆🙆🙆

HAPPY READING ✌

Author P.O.V

"Kenapa gue terjebak di lapangan asing begini. Padahal kan, kalau ngak gue turutin pasti gue bisa pulang terus tidur," gerutu Fira memandang laki-laki yang dengan lihai menggiring bola menuju ring lawan.

Semakin kesal saat mengingat bagaimana ia bisa berakhir disini, lelaki itu hanya mengajak saja agar mereka pulang bersama. Tetapi, dengan bodohnya Fira terjerumus wajah imut laki-laki itu.

Hati dan pikirannya kini tidak lagi sinkron jika sudah berkaitan dengan sosok menyebalkan baginya. Ingin sekali jatuh pada pesona seorang Kenneth Prayudha tapi ia tidak mau merasakan namanya patah hati. Katanya sih menyakitkan, tapi ia jadi penasaran bagaimana rasanya.

Perlahan, laki-laki itu mulai mengisi hari-harinya. Menciptakan senyum di bibirnya dan tawa menggema di telinga. Sebelum lelaki itu ada juga sama, tetapi ia yakin ada yang berbeda.

"NERD!" Fira tersentak karena teriakan dari arah lapangan. Bimo.

"APA?" Tanya Fira teriak.

"Di belakang lo," ujar Bimo sembari mengelak dari lawan ketika menggiring bola.

Fira melirik sekitar waspada, tribun terlihat semakin sepi karena hari semakin sore. Hanya ada siswa ekskul basket, pelatih, dan dirinya di tribun.
Padahal baru jam 3 tapi sudah sesepi ini.

"JANGAN NAKUTIN GUE SETAN," Fira ingin terlihat kesal tapi tak dipungkiri ia mulai merasa merinding.

"Oke semuanya latihan hari ini cukup. Saya ada keperluan di luar, oh iya jangan lupa dua minggu kita tanding, saya berharap besar sama kalian,"

"Baik coach," jawab mereka serempak

"Kalian boleh pulang," sang pelatih berlalu keluar dari lapangan indoor sedangkan para anggota bersiap pulang.

Mata coklat Fira mengawasi Ken, rambut lurus hitam pekat berantakan yang entah kenapa terlihat bagus, pipinya memerah.

Kemana aku selama ini? Batin Fira.

"DOR!" Ken tertawa melihat ekspresi gadis yang kini duduk disampingnya.

"Aaa," ucap Fira tapi tetap saja tertawa.

"Gue kira lo kabur, jadi kenapa mau pulang bareng?"

Fira gelagapan mendengar pertanyaan tersebut, masa ia menjawab iya kan gengsi.

"Itu karena...anu....em gue ngak ada ongkos balik,"

Ken menaikkan sebelah alis heran. "Serius? Icha sama Nayla ngak bisa bareng atau lo yang pengen pulang bareng gue?" Ia mendekatkan tubuhnya pada Fira.

Sang gadis menahan napas tatkala hidungnya hampir bersentuhan dengan Ken. Jantungnya mulai berdebar tak karuan, tangannya sudah gatal ingin mendorong laki-laki itu tetapi ia hanya membatu.

Tatapan mata Fira menunduk, waspada akan jantungnya yang bisa saja berdebar tak karuan. Ken mengernyit sesaat sebelum tersenyum geli melihat gadis dihadapannya

"Pipi lo merah tuh." Kemudian ia berjalan motornya diikuti Fira yang memelototinya kesal.

Aneh tapi menggemaskan.

🌸🌸🌸

"Ngapain dek?"

Fira mendongak menemukan kakaknya bersandar pada pintu kamarnya disertai senyum misterius.

Invisible Nerd | OGS #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang