Chapter 16

23 1 0
                                    

Author P.O.V

🌹🌹🌹

"Liat-liat mulu, suka?"

🌹🌹🌹

Tiga puluh menit


Waktu yang digunakan gadis berambut tebal itu untuk menunggu Ken. Ia mendengus untuk kesekian kalinya, memandangi jalanan di depan rumahnya yang tidak juga menunjukkan tanda-tanda kedatangan 'Tukang ojek pemaksa' itu. Sejak ditelpon oleh Ken tadi, ia bergegas untuk pergi karena ia tidak suka berlama-lama dalam urusan berpakaian. Toh, bukan acara penting ini.

"Siap-siap aja kalau ketemu gue," batin Fira.

Karena kesabaran Fira sudah mulai habis, akhirnya ia masuk kembali ke dalam rumah, melanjutkan permainan pianonya.

Tok tok tok

Tubuh lelaki yang baru saja mengetuk pintu utama rumah Fira mematung sesaat ketika mendengar suara debuman yang cukup kencang. Kemudian, Ken tersenyum lebar melihat gadis yang membukakannya pintu. "Cepet dikit ngak bisa ya?"

Kini Fira berdiri dihadapan Ken sembari bersidekap dada, wajahnya menampilkan aura yang cukup menakutkan bagi orang-orang, tidak termasuk Ken tentunya.

"Maaf tadi gue nganter Ibu gue ke mal dulu," Ken merasa tidak terganggu dengan tatapan yang diberikan Fira, matanya justru mengintip ke balik tubuh Fira, tepatnya dalam rumah Fira. Lalu, Ia kembali dikejutkan dengan debuman pintu yang menggema.

"Ngapain ngintip rumah gue?" bukannya menjawab, Ken hanya tertawa melihat ekspresi Fira yang menurutnya lucu.

"Yuk!" dengan tiba-tiba Ken menarik tangan Fira menuju motornya. Fira hanya memutar bola matanya kesal. Ken menyodorkan helm berwarna hitam kepada Fira. Mereka pun pergi meninggalkan pekarangan rumah.

Beberapa menit perjalanan, Fira mulai merasa suasana canggung di antara mereka, mungkin karena jalan yang kini tidak ramai atau karena perasaannya saja. Ia melirik ke arah kaca spion dan matanya bertubrukan dengan mata coklat hazel Ken. Ia langsung memutus kontak mata itu tanpa sadar Ken yang tersenyum miring dan kembali melihat lurus ke jalanan.

"AAA BEGO!"

Fira spontan berteriak, tangannya tanpa aba-aba memeluk perut Ken dari belakang, kepalanya menempel pada punggung tegap di hadapannya, dan matanya terpejam erat. Lelaki di depannya hanya tersenyum miring melihat hasil ulahnya yang menambah laju motor.

"Aduh!" kini gantian Ken yang berteriak karena pukulan Fira pada punggungnya. "Woy! Ini kalau nabrak lo juga yang jatuh,"

"Siapa suruh ngebut ngak bilang-bilang," Ken tersenyum miring mendengar omelan Fira.

"Kalau gue bilang emang lo mau?" pipi Fira memerah mendengar ucapan Ken yang terdengar menyebalkan.

🍒🍒🍒

"Akhirnya dateng juga,"

Kalimat pertama terdengar dari Vino saat motor Ken tiba di pekarangan rumah Joe.

"Bimo mana?" Mata Fira menyusuri dalam rumah, tetapi matanya tak menangkap sosok musuh hidupnya.

"Lagi main gitar, kayak bocah baru putus,"

Ada perasaan baru saat Fira menginjakkan kaki di rumah ini, ia merasa aneh. Rumah Joe terlihat sama seperti rumah lainnya, memang dari luar tidak terlihat besar, tetapi saat masuk di dalamnya bisa dibilang sangat luas. Fira membalikkan badan saat dirasa ada yang menepuk pundaknya.

Invisible Nerd | OGS #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang