ANIN

2

Hari ini Nabilah dan Beby sama-sama tidak ada kelas. Beby memutuskan untuk pergi kerumah Nabilah.

Tok tok tok

Ckklek

"Eh ada non Beby. Silahkan masuk non."

Beby tersenyum dan masuk kedalam rumah Nabilah.

"Nabilah nya dimana ya bi ?"

"Non Nabilah ada di kamarnya non. Non langsung kekamar non Nabilah aja."

Sesuai dengan ucapan dari asisten rumah tangga Nabilah, Beby pun melangkahkan kakinya menuju kamar Nabilah.

Tok tok tok

"Masuk."

"Lah Beb, tumben, ada apaan ?"

"Gapapa, cuma lagi mau main aja."

"Oh, kirain kenapa."

"Daripada ga ngapa-ngapain, main ps kuy." ajak Nabilah.

"Yuk."

Mereka berdua pun sudah duduk bersila didepan tv sambil memegang stick ps masing-masing.

"Mau maen apaan nih ?" tanya Nabilah.

"GTA."

"Duh GTA gue nge lag, males maininnya. PES ae lah. Gimana ?"

"Boleh. Siapa takut."

Saat detik-detik akhir pertandingan, tiba-tiba saja Chelsea -tim pilihan Beby- membobol gawang keeper De Gea dari Manchester United -tim pilihan Nabilah-.

"Aaaaargh, curang lu. Wah, lu pake cheat ya. Ah ga asik nih maenannya cheat."

"Lah cheat apaan ? Murni bos."

"Curang lu."

"Gini nih kalo kalah, suka ga mau nerima, haha."

"Maen lagi maen lagi. Kali ini gue kalahin lo, Beb."

Mereka pun kembali melanjutkan permainan dengan menggunakan tim yang berbeda dari yang tadi.

Kini Beby menggunakan Barcelona dan Nabilah menggunakan Real Madrid.

Lagi, Nabilah kalah dari Beby dengan skor akhir 3-1

Permainan ketiga kembali dimulai dengan Nabilah yang menggunakan Arsenal serta Beby yang menggunakan PSG.

Lagi dan lagi Nabilah dikalahkan oleh Beby, namun kali ini ia benar-benar dibantai oleh Beby dengan skor akhir 8-2.

"Aaaaargh, kalah mulu gue kalo main PES sama lu. Udahan ah."

"Dih gitu, lanjut lagi dong. Lagi seru nih."

"Ga ah, gue mau packing."

"Packing ? Lo mau kemana ?"

"Lah iya lo belum tau ya, jadi ceritanya gue itu dapet pertukaran pelajar dari kampus."

"Pertukaran pelajar ? Lo mau dikirim kemana ?"

"Kemana ya ? Kalo ga salah ke LA deh."

"Serius ?"

"Iya."

"Asik. Selamat ya. Ciee ke luar negeri."

"Haha, apadeh lo."

Beby memang terlihat bahagia, namun sejujurnya ia sangat sedih karena akan ditinggal sahabat satu-satunya dengan kurun waktu yang cukup lama.