4

1.2K 81 23
                                    

Beby pulang dengan keadaan mabuk berat. Sejak di club, ia terus-terusan dicekoki minuman beralkohol oleh Kinal. Alhasil, mabuklah dia sekarang. Ia berjalan menuju kamarnya dengan sempoyongan dan kepala yang terasa sangat berat.

Sesampainya dikamar, ia langsung menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang dan terlelap.

"Hai Beb, gimana semalem ?"

"Gila lo. Untung aja gue bisa pulang dalam keadaan selamat. Ga ngerti lagi deh gue kalo sampe kenapa-kenapa dijalan."

"Hahahahah, sans ae bosque. Tapi enak kan ? Ntar malem lagi ga ?"

"Ga ah."

"Yaudah deh temenin gue aja. Lo ga usah minum. Gue janji ga bakal cekokin lu kayak semalem."

"Ah lu mah ngibul, Nal. Gua dateng sadar, pas pulang celeng. Makasih."

"Hahahah, ga kok. Bener deh. Gue janji."

"Ya ga tau lah, liat aja nanti."

"Ga mau tau, pokoknya nanti malem gue jemput lagi. Bye."


Dan benar saja, malamnya Kinal datang kerumah Beby. Tentunya untuk mengajak Beby ke club yang semalam mereka datangi lagi. Dengan sangat terpaksa Beby pun meng-iya-kan ajakan Kinal. Itupun karena sejak tadi Kinal menarik-narik Beby agar ikut dengannya.

Sesampainya di club, mereka sudah disuguhi oleh suara dentuman musik yang begitu keras menggema didalam ruangan itu.

"Beb, lo sama Shania ya. Gue mau kesana." ucap Kinal dengan cukup keras di telinga Beby.

"Kemana sih ? Sini aja."

"Gue mau ke sana dulu. Sebentar doang kok. Udah sana lo sama Shania."

Dengan langkah malas, Beby menghampiri Shania yang sedang duduk manis. Penampilan Shania malam ini begitu menarik dibandingkan kemarin. Mini dress berwarna hitam yang ia pakai membuat bentuk tubuhnya yang seksi semakin terlihat dan membuat para pria di tempat itu melihat kearahnya dengan tatapan yang seperti ingin menelanjanginya. Sungguh tatapan yang sangat tak Beby sukai.

"Eh ada Beby. Sendirian aja ?"

"Ga. Tadi ama Kinal."

"Oh. Mau minum apa ?"

"Apa aja yang tanpa alkohol."

"Air mineral ?"

"Boleh. Justru itu lebih sehat dibanding alkohol."

"Hihih, kapok ya, bercanda kok. Yaudah, tunggu sebentar ya."

Shania bangkit dan menuju kearah bartender.

"Diminum, Beb." ucap Shania menyodorkan gelas berisi jus jeruk pada Beby.

Beby nampak ragu untuk menerimanya.

"Tenang aja, ini murni orange juice kok."

Dengan sedikit ragu Beby meminum minuman yang Shania berikan. Beby meminum minuman itu hingga habis setengah gelas.

Tanpa Beby ketahui, Shania telah memasukkan sesuatu kedalam minuman itu. Tak lama kemudian, Beby terlihat mulai begitu gelisah.

"Beb, kamu kenapa ?" tanya Shania pura-pura panik.

"Ga tau. Tiba-tiba badan pada panas. Aaaaaaaarrgghhh."

"Ikut aku sekarang."

"Kemana ?"

"Ikut aja."

Shania menarik Beby ke salah satu kamar yang ada di club itu, yang mana sebelumnya sudah Shania siapkan.

ANINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang