AKB..... 48 !
Nada dering dari Handphone Beby yang merupakan salah satu idol group terkenal di Jepang berbunyi cukup keras hingga membuat sang empunya terganggu dari tidurnya.
Tangan Beby meraba-raba nakas di sebelah ranjangnya untuk mengambil handphone.
Dengan mata yang tidak melek sepenuhnya dan belum sadar 100% Beby mengangkat telfon itu.
"Halo." Beby bersuara ciri khas orang baru bangun tidur.
"....."
"Hmm, iya bentar lagi."
"....."
Entah apa yang dikatakan seseorang di sebrang sana, yang jelas kini mata Beby terbuka lebar. Lebih tepatnya terkejut.
"Ok ok, 15 menit lagi gue sampe."
Setelah sambungan telfon itu berakhir, Beby langsung mandi dan bersiap-siap menuju kampus, sebab hari ini ia ada kelas.
Ternyata Beby salah lihat jadwal kelas, seseorang yang menelfonnya tadi ialah teman kampusnya. Teman kampusnya mengingatkan bahwa sekitar 20 menit lagi masuk. Mau tidak mau, bisa tidak bisa Beby harus sampai ke kampus paling lambat 20 menit.
Selesai mandi bebek alias mandi asal. Ia memakai baju yang mudah diambil dari lemarinya.
Setelah rapi berpakaian, Beby langsung membawa tas punggung nya. Tak lupa juga dengan handphone nya.
"Nin, Ka Beby berangkat ya." pamit Beby pada Anin yang sedang menyiram tanaman di halaman depan rumah Beby.
"Ka Beby udah sarapan ?"
"Belom. Ga sempet. Ka Beby buru-buru, sarapannya nanti aja di kantin kampus."
"Yaudah, hati-hati."
"Eh iya, hari ini kemungkinan Ka Beby pulang agak malem. Kamu hati-hati dirumah. Kalo ada apa-apa langsung telfon Ka Beby. Ok ?"
"Siap." jawab Anin sambil hormat pada Beby membuat Beby tertawa kecil.
"Yaudah Ka Beby berangkat." Beby mengacak poni Anin lalu masuk kedalam mobilnya dan langsung melajukannya.
Beby dan Anin sudah berbaikan sejak kemarin malam, semua pun karena Anin yang berusaha keras membujuk Beby dengan segala hal agar Beby mau memaafkannya. Beby memaafkan Anin karena Anin memberikannya sebuah permen kapas. Padahal sebelumnya Anin menawarkan yang lebih dari permen kapas, seperti coklat, permen, dan yang lainnya agar Beby berhenti merajuk. Namun mungkin menurut Beby permen kapas lebih menarik dibanding semua yang Anin tawarkan.
25 menit kemudian Beby sampai di kampusnya. Untung saja lalu lintas sedang tidak padat, jadi dengan secepat kilat dirinya dapat sampai di kampus. Meskipun telat 5 menit dari waktu yang seharusnya. Syukurnya sang dosen pun belum masuk ke kelas.
"Lo kemana aja ?" tanya teman sekelas Beby.
"Salah liat jadwal gue. Sial."
"Pantes. Baru bangun ya lu pas gue telfon ?"
"Boro amat baru bangun. Masih tidur gue. Angkat telfon lo aja mata gue nya merem."
"Untungnya tuh dosen belom dateng Beb."
"Bagus gitu."
Beberapa jam kemudian
Kelas pertama Beby sudah berakhir sejak beberapa menit yang lalu. Kini dirinya tengah makan di kantin, memanjakan cacing-cacing di perutnya yang sudah berdemo.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANIN
FanfictionDia. Hanya dia alasan yang kupunya untuk tetap bertahan hidup di dunia yang menurutku sangat kejam ini. Dan dia lah yang membantuku keluar dari masa-masa kelamku. Aku, Beby Chaesara, dan inilah cerita hidupku.