Aku tetap pada keegoisanku. Tak ingin begitu saja menghilangkan mu dari hatiku. Aku berkilah menunggunya menghilang sendiri, padahal mungkin... Mungkin sebenarnya akulah yang masih enggan melepasmu.
Oh diri, masih sanggupkah kau sakit, setelah luka-luka karna terabaikan... Setelah semua sakit kesendirian ini... Namun masih saja kau menggenggam duri yang meruncing menembus tubuhmu... Oh diri, bau amis darah karna duri itu mencerminkan kesepianmu, kesedihanmu yang berusaha kau pendam dan simpan sejauh mungkin ke dalam hatimu. Diriku, sungguh aku kasihan, namun tak pernah jua kau mau mendengarkanku, aku, logikamu. Aku tak habis pikir bagaimana mungkin kau masih kuat di saat aku sudah buntu.
Maaf, tapi aku mungkin akan tetap bertahan... Sampai saatnya aku tak mampu lagi... Sampai waktu sendiri yang membuat segala macam rasa yang ku rasakan menghilang. Biarlah selama itu aku akan kuat, menahan dan memendam... Bahkan mungkin sampai suatu waktu di mana aku akan mengatakannya. Sampai saat itu biarlah aku egois, silahkan kau berteriak tak terima atau menangis untukku. Ya, aku sang egois cinta akan selamanya egois. Sampai suatu hari nanti...
KAMU SEDANG MEMBACA
Diari Hati Rara
PoetryRara, seorang anak perempuan yang memiliki keluarga sederhana.. Dengan seorang ibu, dua kakak laki-laki dan dua adik laki-laki.. Mereka tidak berkecukupan, tapi bahagia.. Apakah Rara benar-benar bahagia? Ataukah semua tawa dan senyumnya memiliki ma...