Suatu hari, aku kembali. Aku, yang sama sekali tidak peduli pada kecantikan dan penampilan layaknya perempuan lain, memacu sepeda ku menuju kantin. Dengan baju kaos kuning, jilbab merah jambu, dan celana longgar biru dongker. Haha, kalau aku bayangkan penampilan ku waktu itu seperti jemuran yang berjalan. Aku memarkirkan sepedaku tepat di samping pintu kantin, tanpa aku sadari bahwa kau ada di antara anak sekolah di dalamnya. Aku masuk dan mulai memilih makanan yang ingin aku beli. Satu hal yang aku sesali kini, dengan mengesampingkan larangan berandai-andai, waktu itu andai saja aku berpenampilan menarik mungkin kau tidak akan melupakanku sekarang. Nah, kembali ke awal. Aku masih memilih dan masih tidak sadar kehadiranmu di sana. Aku baru sadar ketika aku memutar sepedaku saat aku hendak kembali. Yups aku kesal kenapa kau bahkan tidak menyapaku. Huh... Sepertinya kau memang melupakanku sedari awal. Aku mawas diri kok. Jadi, aku tidak menyalahkan mu atas ketidak ingatan mu tentangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diari Hati Rara
PoetryRara, seorang anak perempuan yang memiliki keluarga sederhana.. Dengan seorang ibu, dua kakak laki-laki dan dua adik laki-laki.. Mereka tidak berkecukupan, tapi bahagia.. Apakah Rara benar-benar bahagia? Ataukah semua tawa dan senyumnya memiliki ma...