Tak ada alasan kenapa hatiku mendadak nyeri... Yang menyiksaku namun bagai candu...
Malam ini seperti malam sebelumnya. Tetap ada tangis yang tak tertumpah, ada kata yang tak terucap...
Tentang penyesalanku yang dahulu...
Mungkin sudah setiap orang pernah merasakan sakit yang teramat di hatinya...
Seakan-akan daging itu diremukkan berulang kali. Dengan masih mengabaikan kenyataan bahwa ia merasa...
Pernahkah? Atau bahkan kau yang pernah meremukkan?
Bayang masa lalu kembali datang di saat aku hampir berdamai...
Bukan dengan siapa-siapa, tapi dengan diriku sendiri...
Hhhh... Dasar...
Waktu memang tak akan lepas dari kata lampau. Begitupun kehidupanku...
Harapan ini menjadi doaku... Bila suatu saat nanti aku mengetahui jawaban atas soal-soal dalam mimpiku...
Ternyata tak sesuai dengan keinginan hati...
Ntuk memiliki namun tak terpenuhi, maka biarlah aku, ucapkan dengan lantang...
Bahwa harapanku adalah dusta semata...
Bahwa aku tak pernah benar-benar berdoa untuk memintamu...
Sebuah dusta bernama cinta...
KAMU SEDANG MEMBACA
Diari Hati Rara
PoesíaRara, seorang anak perempuan yang memiliki keluarga sederhana.. Dengan seorang ibu, dua kakak laki-laki dan dua adik laki-laki.. Mereka tidak berkecukupan, tapi bahagia.. Apakah Rara benar-benar bahagia? Ataukah semua tawa dan senyumnya memiliki ma...
