"Tidaaak..." teriakanku tenggelam dalam lamun...
Ternyata aku bermimpi... Lagi...
Mimpi yang berulang...
Tentang sebuah kehilangan.
Aku... Yang bersedih dan terluka
Saat aku lagi-lagi melihat ulang kejadian yang sama...
Hari dimana orang yang ku kasihi pergi...
Selamanya, terpisah masa dan dunia...
Sakiiiit... Sediiih... Periiih... Yang aku tau
Namun, sebanyak apa airmata menganak sungai...
Tetap tak mampu membawaku kembali
Di hari itu... Hari dimana kan ku sesali seumur hidupku...
Harusnya aku bertahan di sisinya...
Tak mementingkan egoku...
Tak berfikir seenaknya... Bahwa dia akan berumur panjang...
Aku bahkan masih bisa mengingat, seberapa sedikit waktu...
Yang aku habiskan bersamanya...Bagaimana akan kukatakan
Betapa cinta ini begitu besar?
Betapa hati ini merintih rindu?
Betapa jiwa ini masih dahaga... Akan kasih sayangnya...
Jika saja...
Jika saja aku bisa...
Kan ku gantikan hari itu dengan hidupku...
Hanya agar aku bisa bersamanya lagi...
Meski hanya sebentar... Lagi... Tertawa menceritakan lelucon konyol... Menangis sebab terharu...
Betapa aku ingin... Melihatnya lagi...
Meskiiii hanya sekejap...
Ku mohon...
Biarkan rindu ini, cinta ini... Bisa ku ungkapkan lagi Tuhaan... Ku mohoon.. Hanya sekali... Lagi...
Dengannya...
Ayahku...
KAMU SEDANG MEMBACA
Diari Hati Rara
PoesíaRara, seorang anak perempuan yang memiliki keluarga sederhana.. Dengan seorang ibu, dua kakak laki-laki dan dua adik laki-laki.. Mereka tidak berkecukupan, tapi bahagia.. Apakah Rara benar-benar bahagia? Ataukah semua tawa dan senyumnya memiliki ma...
