Aku tak habis pikir bagaimana caranya para [Bizzare Lizard] itu menembus pelindung yang tertanam di dinding [Syuri].
“Bagaimana menurutmu, Tommy?”
“Hm.. kalau menurut perkiraanku, mungkin ada beberapa monster yang bisa menembus dinding pembatas antara [Safe Area] dengan [Free Area]. Tapi harusnya monster itu berlevel jauh lebih tinggi dari [Bizzare Lizard] yang kita lawan tadi, jadi menurutku itu tidak mungkin bahwa [Bizzare Lizard] bisa menembusnya.”
Aku juga sependapat dengannya.. bagaimanapun juga peringkatnya di kelas lebih tinggi dariku saat sekolah, tapi mungkin tidak terlalu berpengaruh sekarang.
“Shina, bagaimana denganmu?”
“Aku? Kalau aku sih sependapat dengan Tommy.”
“Lucia dan Yuri-chan bagaimana?”
“Kira-kira itu yang paling memungkinkan.”
“Aku setuju dengan Tommy-san, ~desu.”
Kenapa di saat seperti ini tidak ada pendapat yang lain sih? Aku bingung pada kalian semua yang bisa-bisanya mempunyai pemikiran sama sepertiku. Apa ini hanya kebetulan ataukah sudah takdir yang digariskan oleh Tuhan?
“Kalau begini caranya kita tidak bisa mengambil suatu kesimpulan.”
Aku bergumam pelan sehingga tak ada yang bisa mendengarku kalau tidak mendekat. Tiba-tiba Shina mendekatkan wajahnya padaku.
“Ada apa, Satoru?”
“Eh? Apanya?”
“Kau pasti sedang memikirkan sesuatu.”
“Darimana kau tahu akan hal itu?”
“Itu sudah menjadi kebiasaanmu.”
“Eh?”
“Kau ini tidak pandai berbohong tahu. Ketika kau sedang memikirkan sesuatu, pasti wajahmu berkerut seperti orang tua yang sedang terdesak saat bermain shogi.”
Eh... Benarkah? Tak kusangka aku membuat raut wajah seperti itu.
“Tapi kenapa kau tahu sampai segitunya?”
“....”
Ia terdiam. Wajahnya memerah begitu aku melontarkan pertanyaan itu.
“Shina?”
“I-iya?”
“Kenapa kau bisa tahu kalau aku mempunyai kebiasaan seperti itu?”
“I-itu... psst.. psst.. psst..”
Eh? Apa itu tadi? Aku tidak bisa mendengar kalimat yang ia katakan.
“Bisa kau ulang sekali lagi? Aku tidak mendengarnya.”
“Tidak.”
Apa maksudnya!? Dia memalingkan wajahnya dariku? Apa jangan-jangan dia ini menyukaiku!? Tidak, itu tidak mungkin, Satoru.. kau terlalu berlebihan dalam berkhayal!
“Kenapa?”
Kali ini ia menatap ke tanah dengan wajah yang berwarna merah tomat itu.
“Itu memalukan.”
Apanya yang memalukan? Apa menanyakan alasan seperti itu hal yang tidak sopan? Tapi sudahlah, tidak baik untuk memaksanya seperti itu. Sekarang kembali ke topik utama, bagaimana cara para [Bizzare Lizard] itu memasuki [Safe Area]?
[Tung... Tung... Tung...]
“Kenapa di saat seperti ini sih?”
Kami semua mendapat pesan dari GM bersamaan. Aku tidak terlalu paham dengan GM ini.. tapi itu menggangguku yang sedang berpikir tahu. Kemudian kami membukanya bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unreal World [DROP]
FantasiaGenre : Action, Game, Romance, Fantasy Dunia teknologi dikejutkan dengan temuan baru di Jepang. Temuan itulah yang mengubah total dunia ini. Teknologi ini mampu menggabungkan dunia maya dan dunia nyata secara real time. Real Device adalah namanya. A...