“Hah!? Serius?”
“Ya, sepertinya begitu. Apa kau tidak lihat ke papan berita?”
“Tidak.”
Tak kusangka kalau dungeon itu telah ditemukan oleh sebuah guild. Guild tersebut bernama [Assault Knight]. Kalau tak salah, kabarnya mereka ini menyebut diri mereka sebagai tim terdepan yang akan menyelesaikan game ini. Apa mereka sadar?
Tapi sepertinya mereka memang berniat untuk menamatkan game ini secepat mungkin, mereka ada niat untuk itu. Entah kenapa, aku jadi iri pada mereka yang menjadi grup terdepan sepeti itu.
“Satoru.”
“Apa?”
“Kenapa kita tidak menjadi guild saja? Dengan ini kita lebih bisa bergerak dibanding party seperti ini.”
“Hm... usul yang bagus Tommy, tapi bagaimana kita membuat guild?”
Itu yang kutanyakan sejak pertemuanku dengan guild [Avelion Squad] di pikiranku. Kalau memang cara membuat guild itu seperti membuat party, itu sangat mudah tahu. Tapi kalau kita harus sampai membeli sebuah gedung dan membuat guild di sana, itu adalah hal yang takkan terjadi.
Tommy hanya tersenyum masam disertai tundukan kepalanya yang terlihat lesu mendengar pertanyaanku. Ia masih tidak tahu caranya, maka dari itu ia tertunduk seperti itu.
Yah, buang dulu pikiran untuk membentuk guild, sekarang kita harus harus berfokus ke quest yang diminta kepala kota untuk membersihkan dungeon. Tentang itu, aku sudah menyelidiki arah datangnya para monster yang mungkin berasal dari dungeon. Menurut perkiraanku, lokasi dungeon itu terletak di sebuah hutan yang lebat dan dalam, tapi bukan lautan hutan yang pernah kami lewati.
Aku tahu kalau mungkin saja guild [Assault Knight] sudah tiba di sana terlebih dahulu, tapi tidak ada kabar bahwa mereka telah menemukan lokasi dungeon tersebut. Mereka adalah grup terkenal, jadi tidak mungkin pergerakan mereka tidak tercium oleh para player lainnya.
“Satoru.”
“Hm?”
Ketika aku menoleh ke belakang dan mendapati Shina berdiri di pintu kamar. Biasanya ia memanggilku dari balkon, tapi entah kenapa kali ini ia memanggilku dari luar. Mungkin ia sedang keluar tadi?
“Ada apa?”
“Ada yang mencarimu.”
“Eh?”
Mencariku? Siapa memangnya? Aku beranjak dari pagar balkon dan berjalan menuju pintu untuk menemui orang yang mencariku. Walau aku adalah player terkenal, tapi dengan penampilanku yang saat ini, tidak mungkin aku dapat dikenali dengan baik.
Aku turun ke lantai dasar, tepatnya ke restoran penginapan ini. Shina mengatakan bahwa ia adalah seorang wanita cantik dengan rambut hitam pekat panjang. Kalau tak salah, Shina mengatakan kalau ia memiliki class Knight. Aku jadi penasaran.
Sampai di restoran, Shina berjalan di depan untuk membimbingku, tentu saja aku mengikutinya. Saat ini restoran sedang ramai oleh para NPC dan player lainnya, jadi agak sulit menemukan orang yang mencariku.
Ia berhenti di depan meja yang terdapat seorang wanita muda dengan usia sekitar 20-an ke atas dan rambut hitam pekat, sama sepertiku. Ketika aku melihat wajahnya, mata kami bertemu.
“”Eh?””
Di saat yang bersamaan, secara tak sengaja kami mencetuskan kata tersebut. Mataku terbelalak melihat siapa yang di depanku ini.
“Nee-chan!?”
“Satoru!?”
Benar, wanita muda cantik berusia sekitar 20-an tahun dengan rambut hitam ini adalah kakak perempuanku, Madoki Haruka. Sementara kami saling melemparkan tatapan yang penuh keterkejutan, semua orang yang ada di restoran ini melihat kami dengan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unreal World [DROP]
FantasyGenre : Action, Game, Romance, Fantasy Dunia teknologi dikejutkan dengan temuan baru di Jepang. Temuan itulah yang mengubah total dunia ini. Teknologi ini mampu menggabungkan dunia maya dan dunia nyata secara real time. Real Device adalah namanya. A...