23 : [ Who are You? ]

3.9K 723 87
                                    

Pandangan Yoongi lurus kedepan dengan bolpoin yang ia ketuk ketukkan di meja belajarnya. Benaknya dipenuhi tanda tanya tentang namja bernama Park Jimin.

"Sebenarnya apa yang sudah aku lakukan dulu hingga aku bertemu namja yang berada di mimpiku,,?" batinnya. Yoongi mengacak rambutnya dengan kesal. Kegiatannya terhenti begitu mendengar suara ketukan pintu.

Tok tok

"Hyung,,? Sudah tidur,,?"

Yoongi menghela nafas dan mematikan lampu belajarnya. Selanjutnya ia melangkah menuju pintu dan membukanya, seperti di dugaannya itu adalah Jihoon yang sudah berdiri dengan memeluk boneka Rillakuma-nya.

"Susah tidur lagi,,?", yang dijawab anggukan oleh Jihoon. Yoongi tersenyum kecil dan merangkul Jihoon untuk masuk di kamarnya. Jihoon memiliki insomnia jadi Yoongi harus ekstra sabar jika sudah berbagi ranjang dengan adiknya. Jihoon dengan tingkah anak kecil langsung saja meloncat ke kasur Yoongi dan menyembunyikan wajah dibonekanya.

Yoongi duduk di tepi kasur, "Sudah minum obat tidurmu Jihoon-ah,,?"

Jihoon berbalik dan menggelengkan kepalanya. Meskipun sering adu mulut tetap saja adiknya ini memang polos. Yoongi menuju lemari untuk mengambil 2 pil obat tidur dan memberikannya pada Jihoon. Jihoon meminum satu dan Yoongi satu.

"Hm? Tumben hyung minum juga."

"Mau saja. Cha~ kajja tidur. Besok kan sekolah. Kau ingin hyung tidur memelukmu atau di bawah saja,,?"

Jihoon nampak berfikir sebentar, "Um, aku mau hyung memelukku saja. Palli! Aku mengantuk,,!"

Yoongi menggelengkan kepalanya dan menuruti perkataan adiknya itu. Akhirnya mereka berdua pun tidur dalam keadaan Jihoon yang berada di pelukan Yoongi.

~ ~ ~ ~

Pagi-pagi sekali Jihoon bangun dan membuat sarapan. Dia tidak pernah membiarkan Yoongi menyentuh dapur, karena kapan itu terjadi Jihoon akan memanggil tetangga untuk membantu mereka membereskan dapur yang berantakan. Yoongi menarik kursi tepat di depan Jihoon yang sedang sibuk memberi selai diroti.

Yoongi mengambil satu potong roti dan menikmatinya.

"Hyung, cepat sekali berangkatnya." ujar Jihoon sambil menaburi choco chips pada rotinya.

"Ada rapat untuk kelas musik. Dan itu sangat pagi. Habiskan sarapanmu, kita berangkat dengan motorku."

Langsung saja Yoongi pergi dan mengambil dua helm di kamarnya. Dan entah kenapa, Jihoon melihat Yoongi sangat keren pagi ini.

"Mwoya,,? Apa itu artinya hyungie seme,,? Eyy~ tidak mungkin. Dengan wajah semanis gula itu,,?" batin Jihoon. Jihoon mengambil kotak makan miliknya dan menaruh beberapa lembar roti. Setelah itu, dia keluar dan menemui Yoongi yang sudah stand by dengan motornya.

~ ~ ~ ~

Yoongi membuka pintu kelas musik dan tak mendapati siapapun disana selain Seungkwan yang sibuk dengan novelnya.

"Apa aku mengganggu mu,,?" tanya Yoongi dengan pelan. Walau hanya pelan suara serak Yoongi mampu mengagetkan Seungkwan. Seungkwan buru-buru menutup novel miliknya dan melepas kacamata Harry potter yang ia gunakan.

"Ah, h-hyung sudah datang." kata Seungkwan dengan gugup. Yoongi hanya menjawabnya dengan anggukan pelan. Yoongi pun mengambil tempat tepat di samping Seungkwan.

"Kenapa kau berhenti membaca,,?"

"N-ne,,? A-aniyo. Aku hanya ingin berhenti saja."

Yoongi menatap dengan heran habisnya Seungkwan nampak gugup dan meremas jarinya dengan kuat. Yoongi mulai mengeluarkan earphone yang berada di tasnya.

I am Stuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang