33 : [ The End ? ]

3.8K 545 36
                                    

"Jadi,, kalian berdua berciuman padahal belum saling kenal,,?"

Yoongi dan Jimin dengan ber susah payah menelan ludah mereka. Karena ternyata bukan hanya Vernon yang melihat mereka berciuman, tapi eomma Jimin juga.

"Ckckck, dasar kids jaman now. Yah sudah eomma biarkan, kebetulan juga semalam cuaca dingin dan hujan. Jadi untuk namja yang jomblo seperti kalian butuh sebuah kehangatan,,"

"Aishh, eomma!!" Jimin begitu malu mendengar perkataan eomma nya sendiri.
"Wae,,? Jangan munafik jim, eomma tau kau menyukainya. Semalam saja kau menindih Yoongi di---"

Dengan cepat Jimin menutup mulut eomma nya dan beralih menatap wajah Yoongi yang sudah sangat merah. Namanya saja eomma dan anak tidak ada bedanya, eomma Jimin dengan keras menggigit tangan Jimin. Kemudian, menjewer telinga Jimin.

"A-aw!! Appo eomma,,!!" ringis Jimin.

"Ikut eomma,,!!"

Yoongi hanya bisa terdiam menatap momen keduanya.

"Mereka itu eomma dan anak, atau Nuna dan dongsaeng,,?" batin Yoongi. Tiba-tiba, ponsel Yoongi bergetar. Ada telefon dari adiknya.


"Yobseyo,,?"

"Hyung, kau dimana,,?"

"Ah, di seoul. Hyung sudah di rumah Yejin ahjumma. Beritahukan eomma ne,,"

"Mwoya,,? Lalu, kenapa hyung tidak mengunjungi apartemen ku,,!?"

"Mianhae, hyung terjebak hujan. Yah sudah nanti hyung mampir,,"

"Um, harus! Aku tutup dulu hyung, ada Hoshi disi-- eh?"

"Y-yak! Min Yoojim, kau punya kekasih,,!?"

Tut tutt,, [ dasar dongsaeng durhaka ]

Yoongi menatap tidak percaya adiknya baru saja menutup telefonnya.

"Aish, dasar dongsaeng jaman now."

Yoongi memasukkan kembali ponselnya dan menatap sekeliling rumah. Ada beberapa lukisan yang indah, dan dari semalam ada satu lukisan yang membuat Yoongi penasaran.

Lukisan di dekat tangga. Yoongi mendekati lukisan itu tangannya menyentuh permukaan gambar.

"Indahnya,,"

Lukisan itu berpadu dengan warna biru laut dan juga putih. Ada aura tenang mengelilingi lukisan itu. Dalam lukisan, ada seorang namja yang tengah duduk dengan rembulan di depannya.

"Aku merasa pernah melukis bulan juga, tapi dengan siapa,,?", Yoongi berfikir sebentar memastikan dirinya benar pernah melukis. Tapi, nihil ia tak mengingat apapun.

"Hmm, mungkin hanya perasaanku saja." gumamnya.

Tiba-tiba, entah sejak kapan Jimin sudah berdiri di belakang Yoongi.

"Kau menyukainya,,?" tanya Jimin. Yoongi sedikit terkejut namun kemudian menganggukkan kepalanya. Jimin tersenyum dan ikut menatap lukisan itu.

"Kalau boleh jujur, aku juga lupa kapan melukis ini. Aku hanya mendapatkannya di gudang dan aku pikir akan cocok jika di pajang." ujar Jimin.

Selama Jimin berbicara, Yoongi hanya ter fokus dengan mimik wajah Jimin yang begitu tenang tidak seperti awal mereka bertemu dengan wajah berserinya.

Yoongi merasa ia sedang tidak bicara dengan Jimin saat ini.

"Hum, Jim apa ada sesuatu yang terjadi,,?" tanya Yoongi.

"Ani, ah eomma menyuruhku untuk mengantar mu ke apartemen adikmu. Bersiaplah,," Jimin dengan santai mengelus pipi Yoongi sebelum berjalan melewatinya.











I am Stuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang