8

7.3K 1.1K 137
                                    

"Kau sudah ingin tidur,,?"

Hanya pertanyaan biasa. Namun, entah kenapa yoongi merasakan nada bicara yang beda. Ada terselip perhatian didalam kalimat tadi. Yoongi hanya menangguk sopan dan kembali membereskan kamar tidur tuannya. Tuannya, the other jimin.

Satu hal yang harus jimin pahami ialah saat ini tuan mudanya yang asli sedang berada dalam cermin dan yang berada di dunia nyata adalah yang palsu. Meskipun wajah sama namun, sifat mereka berbeda. Jimin yang asli ceria dan peduli sesama namun, yang satu ini, yoongi masih kurang tahu kecuali satu,  other jimin cenderung bersikap acuh tak acuh.

"Tuan, aku sudah selesai membereskan tempat tidurmu. Apa ada hal yang lain sebelum aku pergi,,?" tanya Yoongi sambil menatap tuannya yang sedang membaca buku.

"Istirahatlah dengan nyenyak. Besok pagi temani aku. Aku ingin mengajakmu jalan-jalan, dan oh iya satu lagi,,"

Jimin menutup bukunya dan menaruhnya di atas meja. Dengan langkah pelan jimin menghampiri yoongi yang sekarang degup jantungnya sudah mulai tak karuan. Akhirnya, mereka berdua benar-benar berdiri berhadapan. Yoongi tertunduk tak berani menatap wajah sang tuan mengingat bibirnya di cium oleh tuan muda.


Chup


Satu kecupan mendarat di kening yoongi dengan lembut. Mata yoongi membelalak kaget tatkala sekarang dirinya di peluk oleh sang tuan. Dirasakan dadanya begitu sesak sekarang ditambah hidungnya mencium aroma khas tubuh jimin dan yoongi bisa merasakan derus nafas jimin menyentuh halus permukaan kulit lehernya.

Pelukan itu makin erat. Yoongi makin terdiam tak tahu harus apa.

"Lucu juga."

"N--ne,,!?"

"Di novel yang aku baca tadi mengatakan saat kau memeluk orang yang kau suka maka orang yang kau suka akan membalas pelukanmu. Yoongi, apa ini artinya kau tidak menyukaiku,,?"

Masih dengan posisi yang sama yoongi di peluk oleh jimin. Dan entah sampai kapan harus seperti ini. Namun, dengan gugup yoongi melepas pelukan itu dan ia mendapat tatapan heran dari jimin.

"T--tuan maaf tapi seharusnya tuan sudah tidur sekarang." yoongi berusaha tidak lalai dalam tugasnya.

"Kau benar. Arraseo aku tidur. Kembalilah ke kamarmu." jelas jimin. Yoongi membungkukkan badannya dengan sopan dan beranjak pergi dari kamar sang tuan.

• • • •

Yoongi menghela nafas panjang sambil menatap langit-langit kamarnya. Kembali dirinya tidak bisa tidur. Ciuman dan kecupan itu masih jelas berputar dan berputar dalam ingatan yoongi.

"Apa yang harus kulakukan sekarang,,? Tapi, bagaimana tuan muda dengan mudahnya mengatakan kalau dia menyukaiku,,? Aneh sekali." gumam yoongi. Aneh memang saat tuanmu baru saja pulang dan tiba-tiba menyatakan perasaannya. Kalau diumpamakan hal itu seperti disengaja.  Namun,  yoongi tak ingin mempermasalahkan hal itu. 

Tak

Tak

Tak

Yoongi tahu suara ini. Dengan berat hati yoongi turun dari kasurnya mengambil lilin kemudian menyalakannya. Lalu, melewati lemarinya yoongi berjalan menuju ruang lukis tuannya. Bertemu dengan the real jimin.

Saat membuka pintunya terlihat jimin yang sudah menunggu didalam cermin. Tuan mudanya yang asli memang mempunyai sifat yang berbeda, contohnya saja saat ini yoongi sudah disapa oleh senyum tuannya. Yoongi membalas senyuman itu dan berdiri didepan cermin.

I am Stuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang