19

5K 895 113
                                    

Stop smile guys

and

Keep Reading

~ ~ ~ ~ ~ ~

Jimin kecil menatap ibunya dari kejauhan. Ibunya nampak sedang memarahi wanita yang ia kenal sebagai bibinya.

"Jimin-ah, gwenchana,,?" tanya anak kecil yang berada di depan Jimin.

"Ah gwenchana suga hyung. Hyung membuat apa,,?" Jimin kembali fokus pada permainan ini namun lama kelamaan suara ibunya makin besar dan itu membuat Jimin khawatir. Suga menyadari perhatian Jimin yang bukan untuk dirinya.

"Kau ingin pulang,,?" tanya suga. Jimin dengan cepat mengalihkan pandangannya dan menggelengkan kepalanya tanda ia tidak mau pulang.

"Aku ingin bertanya sesuatu padamu hyung."

"Wae,,?"

"Dimana tempat tinggalmu,,?"

Tiba-tiba, suga menghentikan membuat istana pasirnya. Jimin menatap suga yang langsung memasukkan peralatan mainnya ke dalam embernya. Saat Suga ingin pergi Jimin menahan lengan kecil itu.

"H-hyung mau kemana ? Mainnya belum---"

"Hyung mau pulang! Hari sudah mau malam Jimin!" Jimin makin menahan lengan Suga.

"Aniya! Hyung marah dengan Jimin,,?" Suga tak menjawab dan kali ini melepas genggaman Jimin dengan kasar. Saat Suga ingin melanjutkan langkahnya tiba-tiba saja seseorang berdiri tepat di depannya dan menahan langkahnya.

Seseorang itu memakai dress putih sampai lutut. Suga kecil bergetar dan memandang takut orang itu.

"Kau tidak pernah bilang punya teman baru sayang. Kenapa tidak kau kenalkan pada ibumu,,?" ujar wanita itu. Wanita itu mengelus rambut suga dengan lembut kemudian menarik suga agar berdiri tepat di sampingnya.

Jimin masih ada di sana dan ikut menatap wanita itu. Wanita itu menunduk dan mensejajarkan tubuhnya dan tubuh kecil Jimin.

"Siapa nama kalian,,?"

"N-ne,,? Kalian,,?"

"Iya kalian berdua. Kau dan saudara kembar yang ada di sampingmu itu." Jimin menatap ke arah kiri dan kanan dan tak ada siapapun selain dirinya.

"A-ahjumma salah lihat. Aku sendirian, namaku Jimin dan aku tidak punya saudara kembar." jelas Jimin. Wanita itu tersenyum aneh dan sesekali melirik ke arah kanan Jimin.

"Ahjumma ini gila." batin Jimin. Wanita itu berdiri dan menatap segerombolan orang yang lari ke arah mereka.

"TUAN JIMIN!"

"JIMIN!"

Dan detik kemudian Jimin kecil sudah berada dalam pelukan ibunya.

"E-eomma--"

"Ayo pergi dari sini."

I am Stuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang