6

7.4K 1.1K 55
                                    

"Ahjumma, jelaskan sebenarnya apa yang terjadi di mansion ini,,!"

"Yoongi tenang dulu,,!"

"Tenang,,? Memikirkan kalian tidak menceritakan ini dari awal,,? Changsub, kau tau,,? Aku merasa ketakutan setiap malam karena suara ketukan dari dia,,!" jelas yoongi sambil menunjuk jimin yang terjebak. Mendengar itu dengan pelan changsub menarik yoongi keluar dari ruang lukisan.

"Yak! Lepaskan aku,,!"

"Tenanglah yoongi, aku bisa menjelaskannya." ujar changsub.

"Arra, jelaskan,,!"

"Waktu itu,,,"

Flashback
.
.
.
.
1 tahun yang lalu
.
.
.


Dengan riang jimin melangkahkan kakinya menuju dapur dan menyapa para pelayan seperti biasanya.

"Good morning everybody~~" sapa jimin. Semua pelayan yang berada disana dengan senang juga membalas sapaan tuan muda mereka. Tuan muda mereka memang terkenal ceria dan suka menolong pada umumnya. Bahkan tak membedakan derajatnya dengan pelayan yang berada di mansionnya. 

"Woaahh ahjumma,,! Ahjumma membuat kimbap,,? Pagi-pagi seperti ini,,?" tanya jimin sambil menatap kimbap yang dibuat oleh lee ahjumma.

"Kau itu, bukannya ini permintaan mu semalam,,? Kimbap untuk sarapan pagi,,?"

"Ah, benar juga!  Hehe mian ahjumma, aku lupa, oh iya mommy dan daddy mana,,?"

"Mereka baru saja pergi ke thailand subuh tadi tuan. Tuan tidak tahu,,?"

Jimin terdiam. Dia merasa selalu seperti ini, well dia bukan anak manja tapi siapa yang tidak sedih jika kedua orangtuamu pergi tanpa memberitahumu. Jimin menghela nafas dan kembali tersenyum.

"Tentu saja aku tau ahjumma! Eyy ahjumma seperti tidak tahu saja kalau aku pelupa! Hehe, ah kalau begitu sarapan pagi ini aku ingin semua pelayan ikut juga, semua! Arraseo,,?" ujar jimin dan menatap penuh harap pada semua pelayannya. 

"Ta--tapi, tuan itu sedikit tak sopan." jawab changsub dengan gugup dan mendapati anggukan dari yang lain.

"Humm begitu yah,  arraseo kalau begitu aku tak akan makan. Ahjumma makan saja se----"

"NE! KAMI AKAN IKUT SARAPAN TUAN,,!"

Jimin sedikit kaget mendengar respon pelayannya. Well, jimin sudah tau mana mungkin para pelayannya membiarkan dia tidak makan. Dengan senyum manisnya jimin melangkahkan kakinya menuju meja makan diikuti para pelayannya.

Akhirnya, sarapan pagi itupun terlewati dengan canda tawa pelayan karena candaan jimin yang selalu berhasil membuat mereka tertawa. 

Tiba-tiba, ponsel milik jimin berdering. Dengan santai jimin mengangkatnya.

"Yobseyo,,?"

"......."

"Oh,  aku ada di rumah, wae,,?"

"........."

"Arraseo! Aku tunggu,,!"

I am Stuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang